Laporkan Masalah

Terapi magnesium sulfat intravena sebagai terapi tambahan pada penatalaksanaan serangan asma berat di Unit Gawat Darurat

YONARKO, Grendi Faneri, Prof.dr. Barmawi Hisyam, SpPD-KP

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinis

Penatalaksanaan serangan asma berat masih membutuhkan adanya terapi baru yang bermanfaat. Penelitian di luar negeri melaporkan bahwa magnesium intravena bermanfaat pada teapi serangan asma berat dan telah disetujui pemakaiannya di GINA. Terapi magnesium intravena pada serangan asma berat belum pernah dilakukan di Indonesia yang memiliki pola diit dan ras yang berbeda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara terapi magnesium intra vena dengan perbaikan nilai PEF sebagai terapi tambahan dalam terapi standar penatalaksanaan serangan asma berat dibandingkan dengan terapi standar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Randomized Controlled Trial, double blind, dengan metode consecutive sampling pada penderita asma serangan berat usia dewasa yang berobat ke unit gawat darurat RS DR Sardjito. Estimasi besar sampel dengan hasil perhitungan 32 subyek tiap kelompok. Setelah masuk kriteria inklusi dan eksklusi, maka subyek dirandomisasi blok untuk memperoleh terapi magnesium IV-terapi standar atau plasebo-terapi standar. Variabel bebas adalah pemberian kombinasi magnesium IV-terapi standar dan kombinasi plasebo-terapi standar. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah beda selisih rerata nilai PEF % absolut selama 3 jam penelitian dan dianalisis dengan menggunakan student t test dengan tingkat kepercayaan 95%. Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pilihan obat baru pada penatalaksanaan serangan asma berat di Indonesia.

Severe asthma still need a new treatment. Magnesium sulfate intravenous reported useful for severe asthma and approved by GINA. This treatment was not ever done yet in Indonesia which have differencces on diit and race. The objective of this study is to evaluate the efficacy of magnesium sulfate intravenous to improve peak expiratory flow (PEF) value as an adjunct to standard therapy in acute severe asthma. This study uses a double blind, randomized controlled trial design. Thirty two subjects per group with severe asthma attending emergency room of Sardjito hopital were included in the trial. Patients were randomized to receive standard therapy-magnesium or standard therapy-placebo. The dependent variable is the mean defference of PEF value and analized by student t test with 95 % confidence interval. The result of this study hopefull can give clinicians new option to treat severe asthma in Indonesia.

Kata Kunci : Asma,Penatalaksanaan Serangan,Terapi Magnesium Intravena, magnesium sulfate intravenous, asthma acute severe attack, RCT.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.