Kadar glukosa darah tidak terkendali sebagai faktor risiko disfungsi ereksi pada penderita diabetes mellitus

IKHSAN, dr. Heru Pradjatmo, SpOG.,M.Kes

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinis

Latar Belakang: Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan yang menetap seseorang pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup guna melakukan aktifitas seksual yang memuaskan. Timbulnya disfungsi ereksi salah satu penyebabnya adalah penyakit diabetes mellitus, Kadar glukosa yang tidak terkendali akan menyebabkan komplikasi baik akut maupun kronik. HbA1c merupakan alat yang cepat baik sekali untuk diagnosis diabetes mellitus serta untuk memantau peninggian kadar glukosa darah yang sahih. Tujuan: Penelitian ini bertujuan melihat risiko disfungsi ereksi pada penderita diabetes mellitus dengan kadar glukosa tidak terkendali di Bagian Penyakit Dalam RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu. Metodologi: Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan subyek penelitian sebanyak 62 penderita DM tipe 2 terdiri dari 29 subyek dengan HbA1c terkendali dan 33 subyek dengan HbA1c tidak terkendali. Analisis yang digunakan adalah diskriptif untuk melihat karakteristik subyek. Chi Square untuk menentukan perbedaan proporsi dan besaran OR. Analisis regresi logistik untuk melihat variabel bebas berpengaruh terhadap disfungsi ereksi. Hasil: Hasil yang didapatkan risiko disfungsi ereksi penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar HbA1c yang tidak terkendali lebih besar dibanding dengan kadar HbA1c terkendali (p<0,05) dengan OR 3,325 (95% CI: 1,171 – 9,442) . Uji regresi logistik menunjukkan variabel yang berpengaruh terhadap disfungsi ereksi adalah Umur, HbA1c, Obat, dan kecemasan (p < 0,05). Kesimpulan: Kadar HbA1c yang tidak terkendali merupakan faktor risiko terjadinya disfungsi ereksi pada penderita diabetes mellitus. Variabel yang berpengaruh terhadap disfungsi ereksi adalah Umur, HbA1c, Obat, dan kecemasan

Background: Erectile disfunction is a permanent lack of ability of a man to reach or to defend the enough erection to do the satisfied sexual activity. One of the reason to caused it was Diabetic Mellitus disease, uncontrolled level of blood glucose can evoke an accute or chronic complication. HbA1c can be used as a good tools to diagnose the disease and also can be used to monitor the raising level of blood glucose. Objectives: This research done in order to see the risk of erectile disfunction to the DM patient with uncontrolled glucose level in the Internal Unit of Dr. M. Yunus Regional Hospital in Bengkulu, Sumatra. Methods: The plain research is cross sectional study with the research object of 62 type 2 DM patient as a subject. 29 subjects with controlled HbA1c, and 33 person more with uncontrolled HbA1c. Descriptive analyze will be used to see the characteristic of the subject. Chi Square used to decide the different proportion and the RR level. Logistic regression analysis will shows the free variabel that can cause to the erectile disfunction. Result / Outcome: The result that can be rich is that the erectile disfunction risk to the type 2 DM patient with uncontrolled HbA1c is bigger then the controlled HbA1c level (p <0,05) with 1,85 RR (95 % CI: 1,050 – 3,244). Logistic regression test shows that the influence variabel to the erectile disfunction is age, HbA1c, drugs, and the anxiety(p <0,05). Conclusion: Uncontrolled HbA1c level become the risk factor of erected disfunction to the DM patient. The influence variabel to the erectile disfunction is age, HbA1c, drugs, and the anxiety.

Kata Kunci : DM, Disfungsi Ereksi, HbA1c, IIEF-5, erectile disfunction