Efektivitas salep Albendazol 2 persen dibanding tablet Albendazol pada pengobatan Cutaneous Larva Migrans
ALAYDRUS, Aminah, Prof.Dr.dr. Hardyanto Soebono, SpKK(K)
2004 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran KlinisCutaneous larva migrans merupakan infestasi dan migrasi larva cacing di dalam kulit. Cutaneous larva migrans masih sering didapatkan di negara tropis termasuk Indonesia. Data kunjungan di Poliklinik Bagian Penyakit Kulit dan Kelamin RS. Dr. Sardjito cutaneous larva migrans selalu ada setiap tahun. Albendazol oral merupakan pengobatan cutaneous larva migrans yang banyak digunakan saat ini, namun penggunaan per oral memiliki bioavailabilitas yang rendah disebabkan karena absorpsi didalam usus < 5%. Hal ini nampaknya penggunaan albendazol per oral tidak praktis karena larva hanya di epidermis. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas salep albendazol 2% dengan tablet albendazol. Disain penelitian adalah double blind randomized controlled trial-paralel design. Subyek penelitian adalah penderita cutaneous larva migrans ≤ 1 minggu yang datang ke Poliklinik RS. DR. Sardjito, usia 7-50 tahun, terdapat gatal, eritem dan lorong. Semua subyek yang memenuhi kriteria penelitian diberi salep albendazol 2% atau albendazo tablet. Penilaian klinis dilakukan pada hari ke 3, ke 5 dan hari ke 7. Luaran hasil pengobatan yaitu kesembuhan diantara dua kelompok tersebut di uji dengan chi-square test. Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini, bagi perkembangan dermatologi dapat memberikan sumbangan bukti ilmiah tentang pengobatan cutaneous larva migrans. Bagi dokter dan petugas kesehatan dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan cutaneous larva migrans. Bagi masyarakat umum dapat memperoleh pengobatan cutaneous larva migrans dengan pengobatan yang lebih murah dan lebih aman.
Cutaneous larva migrnas is an infestation and migration of larvae worm in the skin. This disease is still frequent in tropical countries including Indonesia. Based on data from dermatology outpatient clinic of DR. Sardjito Hospital, cutaneous larva migrans is consistenly found in whole year. Oral albendazole is the drug that has been used widely recently, although it has low bioavaibility due to its absorbtion in intestine is less than 5%. It seems that the oral albendazole is not effective because the larvae only in epidermis layer. Aim of this study is to compare the effectiveness of albendazole ointment 2% and albendazole tablet. This study is a double blind randomized controlled trial paralell design. Subyek are patients with cutaneous larva migrans at dermatovenerology outpatient clinic of DR. Sardjito Hospital, age 7-50 year old, clinical finding: itchy, erythema, and burrow. All of subyek will be given blindly either albendazole oint 2% or tablet. Evaluation will be done in the third, fifth and seventh day. The effectiveness or cure rate will be compared among two groups by using chi-square test. The result of this study is expected to provide the evidence for dermatology development to treat cutaneous larva migrans. For doctor and health care worker, these study is to give an alternative treatment for cutaneous larva migrant. For public, these study is to serve cheaper and safer treatment for cutaneous larva migrans
Kata Kunci : Penyakit Kulit,Pengobatan Cutaneous Larva Migrans,Salep dan Tablet Albendazol, cutaneous larva migrans, treatment of cutaneous larva migrans, albendazole