Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi di Poliklinik Gigi Balai Latihan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Banda Aceh

FERDIYUS, drg. Niken Widyanti S., MDSc

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Gigi

Poliklinik gigi Balai Latihan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (BLPKM) mempunyai sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas kesehatan gigi yang memadai, namun jumlah kunjungan pasien dari tahun ke tahun mengalami penurunan dan poliklinik gigi lain sebagai kompetitor di wilayah kota Banda Aceh cenderung mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi di BLPKM dan AKG Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di poliklinik gigi BLPKM dan AKG Banda Aceh dengan subyek penelitian sebanyak 100 orang dari masing-masing poliklinik gigi. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner tentang pendidikan, pengetahuan, sikap, motivasi, kepercayaan, pengalaman perawatan gigi masa lalu, kepuasan, promosi, pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan pedoman wawancara terstruktur. Data dianalisis dengan uji regresi dan t-test. Hasil penelitian: (1) Di BLPKM faktor pendidikan dan pengetahuan mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi (beta=0,328, p=0,001 dan beta=0,324, p=0,001). Faktor pengetahuan mempunyai kontribusi pengaruh yang terbesar yaitu 13,4% (partial eta squared=0,134). (2) Di AKG faktor pedidikan, sikap dan kepuasan mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi (beta=-0,458, p=0,000, beta=-0,299, p=0,002 dan beta=0,213, p=0,021).Faktor pendidikan mempunyai kontribusi pengaruh yang terbesar yaitu 17,8% (partial eta squared=0,178). (3) Faktor-faktor yang berpengaruh di BLPKM dan AKG adalah institusi, pendidikan, pengetahuan dan promosi (p=0,001). (4) Hasil uji t-test hanya pengalaman perawatan gigi masa lalu yang tidak mempunyai perbedaan bermakna di BLPKM dan AKG (p=0,378). Kesimpulan: (1) Di BLPKM semakin tinggi pendidikan dan pengetahuan semakin tinggi pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi. (2) Di AKG semakin tinggi pendidikan dan sikap semakin rendah pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi. Semakin tinggi kepuasan semakin tinggi pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi. (3) Di BLPKM dan AKG, Institusi mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi. Semakin tinggi pendidikan, pengetahuan dan promosi semakin tinggi pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi.

Background: In contrast with the other dental clinic patients in Banda Aceh, the number of dental patients at Dental Clinic of Community Health Service Training Office (CHSTO) shows a significant decrease although has sufficient human resources and dental health facilities Objectives: The aim of this study was to find out factors that influencing the utilization of dental health service at Community Health Service Training Office, Banda Aceh. Methods: A cross sectional survey was conducted on 100 patients at the dental clinic of CHSTO and Dental Health Academy (DHA) in Banda Aceh respectively. Questionnaires were used to asses the independent variables (knowledge, attitude, motivation, belief, previous dental care experience, satisfaction, promotion) and the dependant variable (dental health service utilization), and a structured interview guide was used to assess the qualitative data. Results: (1) The multivariate analysis of predisposition and supporting factors revealed that there was a significant influence to the dental health service utilization at CHSTO Banda Aceh (p<0.01) with the contribution 45.6% (R2=0.456), while education, attitude and satisfaction showed a significant influence to the dental service utilization in DHA (B=-0.458, p= 0.000.; B= -0.299, p= 0.002 and B=0.213, p=0.021 respectively (2) The result of partial Eta Squared showed that knowledge gave the greatest contribution (13.4%) at CHSTO and education contribute (17.8%) in DHA with partial eta squared 0.134 and 0.178 respectively. (3) Institution, education, knowledge and promotion were the influencing factors at CHSTO and DHA (p=0.0001). (4) The result of the t-test revealed that only previous dental care experience didn’t show any significant difference between CHSTO and DHA (p=0.378) Conclusions: Education and knowledge were the predicted value in influencing the dental service utilization at CHSTO, and knowledge reported as the most predicted one. It was proved that the higher the education, the higher is to the utilization to dental health service in CHSTO, but the higher the education, the lower is to the utilization in DHA. What more, institution, education, knowledge and promotion were also the predicted value in influencing the utilization of dental health services. The higher the education, knowledge and promotion, the higher is to the utilization of dental health service.

Kata Kunci : pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi, faktor predisposisi, faktor pendukung, dental health service utilization, predisposition factors, supporting factors