Faktor risiko terjadinya relaps tahun pertama pada anak dengan sindrom nefrotik idiopatik

BAEHAQI, Akil, dr. Pungky Ardhany, Sp.A

2005 | Tesis | PPDS I Ilmu Kesehatan Anak

Latar Belakang. Sebagian besar sindrom nefrotik pada anak adalah sindrom nefrotik idiopatik. Kir a-kira 90% pasien yang diterapi prednison akan mengalami remisi, tetapi 60-70% akan mengalami relaps. Tujuan Penelitian. Mengetahui faktor risiko terjadinya relaps tahun pertama pada anak dengan sindrom nefrotik idiopatik. Desain Penelitian. Kasus kontrol. Metode. Penderita sindrom nefrotik idiopatik sensitif steroid yang terdiagnosis di RS Dr Sardjito sejak 1 Januari 1999 sampai 31 Desember 2003 yang mendapat terapi prednison 60 mg/m2/hari, maksimal 80 mg/hari selama 4 minggu dan berumur antara 3 bulan sampai 16 tahun diikutsertakan dalam penelitian. Dinilai terjadinya relaps sampai 1 tahun setelah diagnosis. Faktor risiko relaps yang dinilai adalah: jenis kelamin, umur saat terdiagnosis, hematuri, protein total serum, albumin serum, kolesterol serum, blood urea nitrogen (BUN), kreatinin serum dan hematrokrit. Semua data diambil dari catatan medik pasien. Hasil. Terdapat 73 pasien yang terdiri dari 51 (69,9%) pasien laki-laki dan 22 (30,1%) pasien perempuan. Tiga puluh satu (42,5%) pasien mengalami relaps tahun pertama, 22 (71,0%) pasien relaps jarang, 4 (12,9%) pasien relaps sering dan 5 (16,1%) pasien dependen steroid. Pada analisis univariat faktor risiko yang bermakna secara statistik adalah hematuri (OR 3,33; IK 95%: 1,17-9,44), protein total serum yang rendah (p=0,005) dan albumin serum yang rendah (p=0,032). Pada analisis multivariat faktor risiko yang bermakna secara statistik adalah hematuri (OR 3,32; IK 95%: 1,037-10,631) dan protein total serum yang rendah (p=0,043). Simpulan. Hematuri dan protein total serum yang rendah merupakan faktor risiko terjadinya relaps tahun pertama pada anak dengan sindrom nefrotik idiopatik

Background. Most of nephrotic syndrome cases in children are idiopathic nephrotic syndrome. Approximately 90% of patients who get prednisone therapy will have remissions, nevertheless 60-70% will get relapse. Objective. To identify risk factors for first year relapse in childhood idiopathic nephrotic syndrome. Design. Case control study. Methods. Idiopathic nephrotic syndrome patients who are steroid sensitive diagnosed in Dr Sardjito hospital from 1 January 1999 to 31 December 2003 with prednisone therapy 60 mg/m2/day, maximal 80 mg/day for 4 weeks and whose age are between 3 months to 16 years are included in the study. Relapse occurrence until 1 year after diagnose is assessed. Assessed risk factors of relapse are gender, age when diagnosed, hematuri, serum total protein, serum albumin, serum cholesterol, blood urea nitrogen (BUN), serum creatinin, and hematocrit. All data were taken from medical records. Results. There are 73 patients who comprised 51 (69.9%) boys and 22 (30.1%) girls. Thirty one (42.5%) patients have relapse in the first year; 22 (71.0%) infrequent relapse, 4 (12.9%) frequent relapse, and 5 (16.1%) steroid dependent. Statistically significant risk factors after univariate analysis are hematuri (OR 3.33; 95% CI 1.17- 9.44), low serum total protein (p=0.005), and low serum albumin (p=0.032). Statistically significant risk factors after multivariate analysis are hematuri (OR 3.32; 95% CI 1.037-10.631), and low serum total protein (p=0.043). Conclusion. Hematuri and low serum total protein are the risk factors for first year relapse in childhood idiopathic nephrotic syndrome.

Kata Kunci : Kesehatan Anak,Sindrom Nefrotik Idiopatik,Relaps,idiopathic nephrotic syndrome, risk factor, relapse, hematuri, serum total protein, serum albumin