Perbandingan respon hipotensi antara Lidokain 5 persen Hiperbarik dengan Bupivakain 0,5 persen Hiperbarik pada anestesi spinal
PRAMANA W., E. Cendra, dr. Pandit Sarosa Hadi, SpAn.K
2004 | Tesis | PPDS I Anestesiologi dan ReanimasiTujuan Untuk mengetahui perbandingan respon hipotensi antara Lidokain 5% Hiperbarik dengan Bupivakain 0,5% Hiperbarik Desain Uji klinik secara acak dengan pembutaan ganda. Ruang lingkup Penderita yang akan menjalani operasi perut bagian bawah atau anggota bawah terencana di Instalasi Bedah Sentral Terpadu RS DR Sardjito Yogyakarta dengan anestesi blok spinal. Subyek 110 pasien laki-laki dan perempuan, usia 20 – 60 tahun, berat badan 40 – 70 kg, tinggi badan 150 –170 cm, status fisik ASA I – II, operasi pada daerah perut bagian bawah, perineum dan anggota gerak bawah dan durasi operasi kurang dari 1 ½ jam. Intervensi Subyek dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari 55 orang, yang semuanya menjalani operasi dengan anestesi subarakhniod blok. Kelompok (A) dengan menggunakan obat anestesi spinal Lidokain 5% Hiperbarik, kelompok (B) mendapatkan obat anestesi spinal Bupivakain 0,5% Hiperbarik. Spinal dengan posisi duduk (sitting position), pada Lumbal 3-4, dengan jarum Spinal no 25 G. Seluruh pasien mendapatkan cairan prabeban 15 ml/kgBB kristaloid (RL) 15 menit sebelum dilakukan anestesi spinal. Pengukuran utama Semua subyek diukur hemodinamik meliputi : tekanan darah , MAP , diastolik, heart rate, respirasi rate, efek/komplikasi yang terjadi, masing-masing diukur sebelum dilakukan anestesi spinal, pada saat SAB, dan tiaptiap 5 menit sampai 40 menit pertama atau operasi selesai. Hasil Pasien dengan anestesi spinal memakai Lidokain 5% Hiperbarik terjadi efek hipotensi sebanyak 52,7%, sedangkan pada kelompok Bupivakain 0,5% Hiperbarik efek hipotensi terjadi hanya 14,5%, jauh lebih rendah daripada kelompok Lidokain ( p < 0,05). Efek samping yang lain pada kedua kelompok secara statistik tidak berbeda bermakna Kesimpulan Kejadian hipotensi lebih rendah pada pemakaian Bupivakain 0,5% Hiperbarik dibandingkan dengan Lidokain 5% Hiperbarik ( p < 0,05 ).
Objective To evaluate respon hypotension of lidokain 5% hyperbaric compared bupivakain 0,5% hyperbaric. Design A double blind randomized controlled clinical trial. Setting Patients scheduled elective surgery and performed spinal anesthesia at Sarjdito General Hospital, Yogyakarta. Subject 110 adult male and female patients, age 20 – 60 years, weight 40 – 70 kg, height 150 – 170 cm, physical status ASA I – II, lower abdominal, perineal and lower limb surgery and duration of all surgical procedures were estimated not exceed 1 ½ hours. Intervention Subjects assigned randomly into two groups (A) and (B), consist of 55 patients, were scheduled for spinal technique. Groups (A) used lidocain 5% hyperbaric and groups (B) used bupivacain 0,5% hyperbaric All of patients preloaded by 15 ml/kgBW lactate Ringer’s solution intravenous 15 minutes before the induction of anasthesia. Main outcomes All subject measured for haemodinamic : sistolic, diastolic, MAP, heart rate and respiratory rate. Results Patients groups A (lidocaine 0,5% hyperbaric) hypotension occurred in 29(52,7%) patients, and group B (bupivacaine 0,5% hyperbaric hypotension occurred only 8 (14,5%) patients (p < 0,05) . The other side effect no significant as statistically ( p > 0,05). Conclution Incidence hypotension of bupivakain 0,5% hyperbaric less than lidocain 5% hyperbaric at the spinal anesthesia ( p < 0,05 ).
Kata Kunci : Anestesi Spinal,Pencegahan Hipotensi,Farmakologi Lidokain dan Bupivakain,spinal anesthesia, lidocain, bupivacain, hypotension