Analisis perancangan tata letak fasilitas produksi dengan Celluler Manufacturing System untuk meminimalkan biaya penanganan bahan :: Studi kasus industri logam Batur Jaya Klaten
ISWANDHIARI, Wigati, Dr.Ir. Adi Djoko Guritno, MSIE
2005 | Tesis | Magister ManajemenEra globalisasi yang ditandai dengan perdagangan bebas menuntut kemampuan perusahaan, terutama perusahaan manufaktur untuk memenangkan persaingan baik persaingan pasar dalam negeri maupun luar negeri. Dengan meminimalkan biaya manufaktur, meningkatkan kualitas hasil produksi dan menjaga ketepatan waktu pengiriman produk, perusahaan manufaktur dapat mempertahankan kemampuannya untuk berkompetisi pada persaingan bebas. Selain itu, perusahaan juga harus dapat secara bijak menentukan strategi yang harus dijalankan untuk menghadapi situasi persaingan untuk tetap bertahan dan berkembang Situasi ini menjadi alasan utama untuk mendesain ulang tata letak fasilitas produksi pada Industri Logam dan Permesinan “Batur Jaya†Ceper Klaten dengan menggunakan konsep Cellular Manufacturing System sebagai dasar pengelompokkan mesin sel dan part family. Metode yang digunakan untuk menentukan nilai efisiensi tertinggi dari desain tata letak fasilitas tersebut adalah metode Algorithm Heuristic yaitu Bond Energy Algorithm (BEA), Rank Order Clustering (ROC) dan Rank Order Clustering 2 (ROC2). Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, diidentifisikan metode BEA sebagai metode yang paling efisiensi untuk susunan kelompok family part dan machine cell dengan efisiensi sebesar 81,5% dengan tiga sel manufaktur dan tiga sel komponen. Sel manufaktur terdiri dari sel-1 terdiri dari mesin 7 dan 6, sel-2 terdiri dari mesin 9, 2, 1 dan 4 dan sel-3 terdiri dari mesin 10, 5, 3 dan 8. Sedangkan untuk sel komponen, sel-1 terdiri dari komponen 6, sel -2 terdiri dari komponen 1, 7, 12, 8, 10 dan 2 serta sel-3 terdiri dari komponen 5, 4, 11, 3 dan 9. Pengurangan jarak penanganan bahan yang terjadi setelah rancang ulang adalah 246,3 meter dan pengurangan biaya penanganan bahan adalah sebesar Rp 1.434.469,071/bulan dengan improvement re-layout 33,35%.
The globalization era which is identified by free-trade, pursuit’s companies ability, especially manufacturing companies for winning the competition, both locally and internationally. By minimizing manufacturing cost, increasing product quality and keeping punctuality of shipping product, the manufacturing companies can keep their ability to compare in free-trade competition. Besides, the companies also have to determine the most efficient strategies that will be implemented to face the free-trade competition. It will help manufacturing companies to be survived and develop. This situation becomes the main reason to redesign production facility layout in metal and machine industry at “Batur Jaya†Ceper Klaten using Cellular Manufacturing System concepts as the basis to determine the highest efficient of facility layout design which is used Algorithm Heuristic which consists of Bond Energy Algorithm (BEA), Rank Order Clustering (ROC) and Rank Order Clustering 2 (ROC2). Based on data tabulation, identified BEA as the highest efficient method for machine cell and family part layout by efficient of 81,5% with 3 manufacturing cells and 3 family part. The manufacturing cells consist of cell-1with machine 7 and machine 6, cell-2 with machine 9, machine 2, machine 1 and machine 4, cell- 3 with machine 10, mashie 5, machine 3 and machine 8. In family part, cell-1 consist of part 6, cell-2 consist of part 1, 7, 12, 8, 10 and 2. Cell-3 consist of part 5, 4, 11, 3 and 9. Shortening range of material handling after redesign process is 246,3 m and minimizing of material handling cost is Rp 1.434.469,071/ month with improvement re-layout by 33,35%.
Kata Kunci : Manajemen Produksi,Tata Letak,Cellular Manufacturing System, production facility layout, cellular manufacturing system, material handling, manufacturing company