Pengembangan kawasan pesisir Kabupaten Ngada-NTT
NOYWULI, Nicolaus, Drs. Ari Sudarman, M.Ec
2005 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana mengembangkan kawasan pesisir sebagai pusat pertumbuhan di Kabupaten Ngada dengan kajian permasalahan adalah belum diketahuinya tingkat interaksi antarkecamatan di kawasan pesisir dalam rangka pengembangan ekonomi kawasan pesisir di Kabupaten Ngada. Pendekatan yang digunakan adalah pertama, analisis Scalogram, kedua, analisis gravitasi, dan ketiga, analisis Location Quotient (LQ). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data fasilitas ekonomi, fasilitas sosial dan fasilitas pemerintahan, jumlah penduduk, jarak antarkecamatan, dan perkembangan PDRB Kabupaten Ngada 1999-2003. Kemudian data produksi komoditas dominan sektor pertanian tiap kecamatan di kawasan pesisir Kabupaten Ngada tahun 2003. Hasil perhitungan dengan scalogram diketahui terdapat dua kecamatan yang berpotensi menjadi pusat pertumbuhan di kawasan pesisir Kabupaten Ngada, yaitu Kecamatan Aesesa di pesisir utara dan Kecamatan Aimere dipesisir selatan. Adapun yang menjadi hinterland dari Kecamatan Aesesa adalah Kecamatan Wolowae, Riung, Nangaroro, Boawae, Soa dan Keo Tengah. Untuk Kecamatan Aimere yang menjadi hinterland-nya adalah Golewa, Mauponggo, Jerebuu, Ngada Bawa, Bajawa dan Kecamatan Kota Komba di Kabupaten Manggarai. Setiap kawasan pusat-pusat pertumbuhan didukung oleh kawasan pengembangan dengan komoditas dominan yang dapat dikategorikan sebagai komoditas unggulan. Untuk pusat pertumbuhan Kecamatan Aesesa dan kawasan pengembangannya memiliki komoditas unggulan, yaitu padi, jagung, mete, kemiri, dan kelapa. Pusat pertumbuhan Kecamatan Aimere dengan kawasan pengembangannya memiliki komoditas unggulan yaitu mete, vanili, cengkeh, coklat dan kopi. Selain itu, kawasan pesisir memiliki sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan, yaitu, potensi kelautan, pertanian, dan pariwisata. Namun demikian untuk pengembangannya dibutuhkan infrastruktur kawasan yang memadai, terutama untuk infrastruktur transportasi, energi, dan telekomunikasi. Untuk itu pengembangan kawasan pesisir Kabupaten Ngada lebih lanjut diperlukan desain kebijakan pembangunan yang dirumuskan dalam tiga strategis yang terintegrasi, yakni kebijakan ekonomi, kebijakan sumber daya alam dan lingkungan, dan kebijakan kelembagaan yang kesemuanya bermuara pada pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu dan berkelanjutan.
This research aims to analyze how to develop coastal area as a growth centre in Ngada regency. With problems study is not yet known of interaction storey, level between district in coastal area in order to economic expansion of coastal area in Ngada Regency. This analysing used three tools, that are Scalogram analysis, Gravitation analysis, and Location Quotient analysis. Secondary data that used in this research, such as economic facilities, social facilities, government facilities, population, the distance between districts, the gross domestic regional product of the Ngada Regency growth 1999-2003, and output of dominant commodities in the farming sector of each district in Ngada coast area in 2003. The scalogram analysis identified two districts that have potency for becoming the growth centres, that is Aesesa in north coastal are and Aimere in south coastal area. Both of district have hinterlands. The hinterlands of Aesesa are Wolowae, Riung, Nangaroro, Boawae, Soa and Keo Tengah. Aimere’s hinterland are Golewa, Mauponggo, Jerebuu, Ngada Bawa, Bajawa and Kota Komba districts in the Manggarai regency. Each growth centre and hinterland has basic commodities. Aesesa and its developing area has paddy, maize, mete, walnut, and coconut as basic commodities. Aimere and its developing regions has mete, vanili, clove, brown and coffee. Besides that, the coastal area has much natural resources such as ocean, agriculture, and tourism potency that can be developed. There are good infrastructures, especially transportation, power electricity, and telecommunication that needed to develop the Ngada coastal area as a growth centre. For developing of coastal area of Ngada Regency, it needed by further more of desain policy of development which is formulated in three integrity strategic, namely economy’s policy, natural resources and environment’s policy, and institute’s policy. All of them are empty into integral and sustainable management of coastal area.
Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Pengembangan Kawasan, growth centre, interaction, basic commodities, infrastructures, and policy of development.