Kajian aliran rendah DAS Progo
SUBKHANNUR, Akhmad, Ir. Joko Sujono, M.Eng.,Ph.D
2005 | Tesis | S2 Teknik SipilPerubahan tataguna lahan pada DAS Progo sebagai akibat semakin berkurangnya kawasan hutan yang merupakan daerah resapan air, dapat menyebabkan terjadinya banjir pada musim hujan dan ketersediaan air akan semakin berkurang pada musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kecenderungan aliran rendah di DAS Progo dari tahun ke tahun, dimana aliran rendah merupakan salah satu indikator dari ketersediaan air. Dalam penelitian ini dilakukan analisis aliran rendah dan analisis peta tataguna lahan DAS Progo bagian hulu. Aliran rendah dianalisis dengan analisis durasi aliran dan analisis frekuensi. Data debit yang dianalisis adalah data debit harian di stasiun AWLR Borobudur, Kranggan dan Mendut. Sedangkan perubahan tataguna lahan dianalisis dari peta tataguna lahan DAS Progo bagian hulu tahun 1995 dan 2001. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa debit andalan 80 % di stasiun AWLR Borobudur, Kranggan dan Mendut berfluktuasi dari tahun ke tahun sehingga tidak dapat menggambarkan kecenderungan debit andalan. Sedangkan debit rancangan aliran rendah untuk periode 1, 7, 10, 15 dan 30 harian di stasiun AWLR Borobudur, Kranggan dan Mendut cenderung mengalami penurunan. Besaran rancangan aliran rendah untuk data periode 1984–2001 lebih kecil dari besaran rancangan aliran rendah untuk data periode 1978–1995. Penurunan debit rancangan aliran rendah ini sejalan dengan perubahan tata guna lahan di DAS Progo bagian hulu, dimana hutan sebagai daerah resapan air mengalami pengurangan luas.
Landuse change as a result of deforestation may cause floods during the rainy season and water deficiency during the dry season. This study aims to learn the low flow characteristics in Progo catchment from year to year, where low flow is one of water availibility indicator. In this study, the relation between low flow characteristics and landuse change in the upper catchment of Progo catchment area will be studied. Low flow is analyzed with flow duration analysis and frequency analysis. Data which is analyzed is daily discharge from AWLR in Borobudur, Kranggan and Mendut. While landuse condition will be analysed from the landuse map in the upper catchment of Progo catchment area in 1995 and 2001. Result of the study indicates that values for 80 % dependable flow in AWLR of Borobudur, Kranggan And Mendut fluctuate from year to year so that there is no clear trend of dependable flow as a result of the land use change. While the low streamflow tends to decrease for the daily minimum discharges of 1, 7, 10, 15 and 30 in Borobudur, Kranggan and Mendut. The magnitude of low flow in 1984–2001 period is smaller than the magnitude of low flow in 1978–1995 period. This degradation is in line with landuse change in upper catchment in the Progo catchment, while deforestation has occured significantly.
Kata Kunci : Daerah Aliran Sungai,Tataguna Lahan, Aliran Rendah, low flow, landuse, flow duration curve, frequency analysis.