Pekerja seks komersial studi kasus di lokalisasi Bangunsari Gulon Salam Magelang Jawa Tengah
Heri Subekti, Dr. Tadjuddin Noer Effendi
1998 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANMunculnya kegiatan prostitusi atau yang dikatakan sebagai -profe51 tertua duni- menjadi penampungan sebagian kecil darl pekerja-pekerja wanita yang tidak dapat memasuki lapangan kerja di sektor formal karena keterbataean-keterbatasan yang dimilikinya. Dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik pekerja seks komersial dan menEetahui alasan atau faktcr yang mendorong/ menyebabkan mereka menerjuni dunia pelacuran tersebut, maka penulis meneliti 74 Pekerja Seks Komersial (PSK) dan beberapa profesi yang terkait dengan dunia prostitusi di Lokalisasi BanQunsari. Metode penelitian yang dipakai bersifat eksploratif yaitu penggalian secara mendalam tentang seluk beluk kegiatan pelacuran ditambah dengan wawancara menggunakan kuisioner. Penelitan ini menemukan, bahwa lebih dari tiga perempat responden menyatakan alasan utama memasuki dunia pelacuran (lokalisasi) karena desakan kebutuhan ekonomi untuk mencukupi kebutuhan keluarga, seperti anak, adik, crang tua dan keluarga lainnya. Pendapatan rata-rata PSK cukup besar yaitu Rp 942.000,00 per bulan, lebih besar Liika di bandingkan dengan Upah Minimum Regional Jawa Tengah tahun 1998 sebesar Rp 130.000,00. Namun pendapatan yang besar tersebut juga diimbangi dengan pengeluaran PSK yang cukup besar pula yaitu rata-rata Rp 494.000,00 per bulan. Tingkatan umur PSK berpengaruh terhadap jumlah tamu dan berkaitan pula dengan besarnya pendapatan, yaitu semakin tua umur PSK semakin kecil tingkat pendapatannya. Keinginan beralih profesi PSK di Lokalisasi Bangunsari cukup besar, hampir semua PSK menginginkan berganti Pekerjaan pada suatu saat. PSK yang berumur tua mempunyai keinginan leblh besar untuk beralih /berganti profesi. Interaksi sosial yang berlaku di lokalisasi menempatkan PSK sebagafl sub sistem pokok. Beberapa profesi bermunculan bersamaan dengan terbukanya berbagai peluang di lokakisasi. Secara tidak langsung lokalisasi memberikan berbagai kesempatan bagi orang-orang yang semula tidak memiliki pekerjaan tetap. penduduk sekitar lokalisasi t.erlihat cukup intensif, seperti menjadi tukang cuci pakaian, penjual makanan dan minuman, tukang parkir, penjaga keamanan dan beberapa, profesi 1,-,innya. Hal lain .Fangr cukup mengesankan adalah hubungan .DSK dengan daerah asainya sangat erat yang tercermin pada sangat besarnYa proporsi remitan dthhat dari penghasilannya, yaitu rata-rata Rp 161.790,00 per bulan. Dapa• (.9.arttkan bahwa sebagian besar PSK adalah merupakan tulang Punggung kehidupaan bagi keluarganya. Didirikannya suatu c,eh bukan berarti dapat meminimalkan dampak negatif kegiatan pelacuran, namun keberadaannya justru hanya sebagai dalih pemerintah untuk melegalkan kegiatan yang tidak legal. Kebijakan ini sebenarnya dapat dIterima oleh sebagian masyarakat, namun hal ini masih perlu ditindahlanjuti oleh kebijakan lain yang bersifat mendasar dan menyeluruh.
-
Kata Kunci : Pekerja seks Komersial,Slam,Magelang,Jawa Tengah