Laporkan Masalah

Faktor-faktor yang menghambat pengelolaan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang :: Studi pada Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS)

SYAHPUTRA, Bobby, Dra. Ratnawati, SU

2005 | Tesis | S2 Ilmu Politik

Pembukaan kembali Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, masih menimbulkan berbagai permasalahan, terutama dalam pengelolaannya yang masih menimbulkan berbagai hambatan. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Faktor-faktor apakah yang menghambat dalam pengelolaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dalam pengelolaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang. Pengelolaan dalam penelitian ini dioperasional dalam bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Hambatan dalam pengelolaan dioperasionalkan dalam kebijakan politik, kemampuan manajerial pengelola, dan hubungan kelembagaan sebagai bentuk komunikasi antarlembaga. Lokasi penelitian dilakukan di Kota Sabang, dengan unit analisisnya adalah Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS). Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengelolaan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang masih banyak mengalami kelemahan baik dari sisi perencanaan dimana tahap konsolidasi belum tercapai. Demikian juga dalam masalah pengorganisasian, pengarahan, maupun dalam sisi pengawasan. Hambatan juga ditemui yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang. Dari sisi kebijakan politik, banyak peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 yang belum dibuat. Kemampuan manajerial BPKS masih cukup lemah baik dalam penyusunan rencana kerja, proses komunikasi, maupun dalam pelaksanaan tugas. Hubungan kelembagaan menunjukkan tidak adanya koordinasi yang baik. Beberapa aturan bahkan terlihat tumpang tindih antara lembaga satu dan lembaga lainnya dalam pengelolaan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang. Hambatan-hambatan dalam pengelolaan baik dari kebijakan politik, kemampuan manajerial maupun dari aspek hubungan kelembagaan ini berakibat pada tidak berjalannya pengelolaan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang yang ditunjukkan dengan tahapan konsolidasi yang merupakan tahapan pertama dalam strategi pembangunan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang yang belum juga selesai. Tidak berjalannya pengelolaan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang juga ditunjukkan dengan kecilnya kontribusi kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang dalam peningkatan pendapatan bagi daerah.

The re-opening of Sabang as the Free Trade and Port still occurs many problems, especially in its management that still has many obstacles. Therefore, the problem formulation in this research is what factors to be obstacles in Free Trade and Port of Sabang management? The purpose of this research is to analyze the factors to be obstacles in Free Trade and Port of Sabang management. The management in this research is operasionalized in form of planning, organizing, leading and controlling. The obstacles in management is operasionalized by the political policy, manager managerial capability, and institutional relationship as the form of inter-institutional communication. The location of this research is ini Sabang City, and the analysis unit is Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS). The type of this research is descriptive research using qualitative descriptive analysis. The result of analysis shows that the management of Free Trade and Port of Sabang faces many weaknesses in planning side, in which the consolidation phase hasn’t been achieved. There’s also problem in organizing, leading and controlling. The obstacles are faced that influence the success in managing the Free Trade and Port of Sabang. In political policy, there are many operational regulations of Act Number 37/2000 that haven’t been made. The managerial capability of BPKS is still weak especially in work planning arrangement, communication process, and in job implementation. The institutional relationship doesn’t show any good coordination. Many regulation overlap among one institution to each other in the management of Free Trade and Port of Sabang. The obstacles in management in political policy, managerial capability, and the institutional relationship aspects result in the unsuccesful of managing the Free Trade and Port of Sabang. It’s showed by the consolidation phase that is the first phase in the strategy of Free Trade and Port of Sabang that hasn’t finished. The unsuccessful in managing the Free Trade and Port of Sabang is also showed by the small contribution of Free Trade and Port of Sabang in increasing the income for the district.

Kata Kunci : Politik Lokal,Pengelolaan Kawasan Perdagangan,Pelabuhan Bebas


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.