Kalimat pasif Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia :: Sebuah analisis kontrastif
SUGESTI, Nunik, Prof.Dr. I Dewa Putu Wijana, SU.,MA
2004 | Tesis | S2 LinguistikPenelitian ini membahas kalimat pasif dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia serta perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan yang ada di antara keduanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk (a) mendeskripsikan kembali kaidah dan bentuk kalimat pasif dalam bahasa Inggris, (b) mendeskripsikan kembali kaidah dan bentuk kalimat pasif dalam bahasa Indonesia, dan (c) menemukan dan mendeskripsikan persamaan dan perbedaan antara kalimat pasif dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini bersifat kontrastif dengan aspek penekanan pada bidang sintaksis. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, menurut tahapan strategisnya adalah (1) tahap penyediaan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data. Dari penelitian yang dilakukan ditemukan ada dua bentuk kalimat pasif dalam bahasa Inggris, yaitu be + past participle dan get + past participle. Namun, bentuk yang kedua digunakan hanya dalam konteks tertentu, yang cenderung bersifat informal. Ditemukan juga bahwa ada perbedaan semantik dan leksikal antara kalimat aktif dan kalimat pasif dalam bahasa Inggris. Selain itu, dalam kaitannya dengan fungsi, kalimat pasif bahasa Inggris sangat jarang ditemukan dalam percakapan. Dalam penelitian ditemukan ada delapan fungsi kalimat pasif dalam bahasa Inggris. Sementara itu, bahasa Indonesia memiliki bentuk pasif yang lebih beragam, yaitu kalimat pasif dengan bentuk kata kerja di-, ter-, ke-an, dan bentuk diri. Fungsi kalimat pasif dalam bahasa Indonesia ditemukan ada tujuh macam. Dari perbandingan yang dilakukan terhadap bentuk kalimat pasif dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang dilakukan diperoleh sejumlah perbedaan dan persamaan di antara keduanya. Perbedaan-perbedaan tersebut meliputi (1) bentuk kalimat pasif; (2) penyebutan agen dalam kalimat pasif; (3) fungsi kalimat pasif; (4) bentuk agen; dan (5) ketematisan wacana. Selain perbedaan-perbedaan tersebut, ditemukan juga beberapa persamaan-persamaan. Persamaan-persamaan tersebut meliputi (1) perubahan bentuk kata kerja; (2) pelesapan agen; (3) pemakaian kalimat pasif dalam wacana; dan (4) bentuk agen. Dari data yang terkumpul, dapat diidentifikasi jenis-jenis kesalahan yang dibuat oleh pembelajar dalam menghasilkan kalimat pasif dalam bahasa Inggris. Kesalahan-kesalahan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu kesalahan dalam penggunaan be dan kesalahan dalam bentuk kata kerja. Kesalahan yang ada pada kelompok pertama mencakup (1) penghilangan unsur be; (2) pemakaian tense yang salah; (3) ketidaksesuaian bentuk be dengan subjek kalimat pasif; (4) penggunaan bentuk be yang tidak finite; dan (5) penggunaan get sebagai pengganti unsur be secara salah. Kesalahan kedua dibedakan atas (1) pemakaian bentuk kata kerja dasar dalam kalimat pasif; (2) bentuk past participle yang salah; (3) bentuk pasif yang salah untuk sejumlah kata kerja transitif; (4) bentuk pasif yang salah untuk sejumlah kata kerja berpreposisi; (5) penggunaan kata kerja intransitif dalam kalimat pasif; dan (6) pengungkapan makna sedang berlangsung yang salah dalam bentuk pasif.
This research discusses English and Indonesian passive sentences, and also the differences as well as the similarities between them. The aims of the research are (a) to describe the rules and forms of English sentences, (b) to describe the rules and forms of Indonesian passive sentences, and (c) find out and describe the similarities and differences between English and Indonesian passive sentences. This research is contrastive in nature with aspect of emphasizing the syntax. The method and technique used in this research, in accordance with the strategic stages, are (1) the stage of collecting data, (2) the stage of analyzing the data, and (3) the stage of presenting the results of data analysis. From the research conducted two forms of English passive sentences are found, namely be + past participle and get + past participle. However, the latter form is used only in some certain contexts, which tend to be informal. It is also found out that active and passive sentences are semantically and syntactically different. Moreover, in relation to the function, passive sentences are very rarely found in conversations. In this research eight functions of passive sentences are found. Meanwhile, Indonesian has more various forms of passive sentences, by using di-, ter-, ke-an, and personal forms. Indonesian passive sentences is found to have seven functions. From contrasting the Indonesian and English passive sentences a number of similarities and differences between the two are found.The differences include (1) the forms of passive sentences; (2) agents in passive sentences; (3) the functions of passive sentences; (4) the forms of agents; and (5) the thematization of the text. In addition to the differences, there are some similarities. They include (1) the changes of the verbs; (2) the omission of the agent; (3) the use of passive sentences in texts; and (4) the forms of agent. From the collected data, the kinds of errors made by the students in producing English passive sentences can be identified. Those errors are classified into two, the errors in the use of be and those in the use of verb forms. The errors in the first group include (1) the omission of be; (2) the use of wrong tenses; (3) the disagreement of the be with the subject of the passive sentences; (4) the use of non finite be; (5) the inappropriate use of get in replacing be. The second type of errors are classified into (1) the use of stem form of verbs in passive sentences; (2) the wrong form of past participle; (3) the wrong passive form for a number of transitive verbs; (4) the wrong passive form for a number of prepositional verbs; (5) the use of intransitive verbs in passive sentences; and (6) the wrong form of expressing on going activities in passive sentences.
Kata Kunci : Bahasa Inggris dan Indonesia,Kalimat Pasif,Kontrastif