Romo Mangunwijaya dan perlawanan nir kekerasan :: Studi atas perjuangan seorang Rohaniawan membela kaum marginal
MUNTHE, Eka Rani, Dr. Nanang Pamudji Mugasejati
2004 | Tesis | S2 Magister Perdamaian dan Resolusi KonflikPenelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menggali lebih jauh sebuah tindakan nir-kekerasan yang dilakukan seorang Romo Mangunwijaya di daerah Kedung Ombo, Jawa Tengah dan Kali Code Yogyakarta di masa pemerintahan rezim Orde Baru. Penelitian ini berupaya memberikan jawaban atas pertanyaan: Bagaimana Romo Mangunwijaya menerapkan strategi nir-kekerasan dalam melindungi rakyat tertindas dari tindakan represif rezim Orde Baru. Penulis memberi penjelasan tindakan nir-kekerasan yang dilakukan Romo Mangun dengan mengacu pada empat hal yaitu: Adanya komitmen awal untuk melakukan tindakan nir-kekerasan, cara atau alat dan tujuan akhir dari tindakan nir-kekerasan tersebut, pendekatan terhadap konflik yang terjadi dan pendekatan konflik terhadap pihak lawan dengan memfokuskan pada tipe nir-kekerasan Pragmatikal-Ideologikal. Romo Mangunwijaya menerapkan strategi nir kekerasan dengan cara: Dalam bidang politik, sebagai oposan bagi rezim Orde Baru dengan melakukan demonstrasi, mogok makan dan memberikan kritik di dalam seminar maupun tulisan-tulisannya. Dalam bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat miskin dengan memberikan pendidikan alternatif di setiap lokasi konflik. Dalam bidang agama, menolak semua bentuk tindakan kekerasan terhadap siapapun.
In recent years, there are so many violence occurs in Indonesia. At the first glance, violence may appear to be a superior technique for resolving conflict or achieving desired ends because it obvious and tangible strategies. In the other side, active nonviolent techniques are often more difficult to be practiced and done. But for some people, nonviolent action is an expedient technique for dealing with conflict or nonviolent is a way of live. This research explains the active nonviolent was done by one of catholic pastor called Romo Mangunwijaya in Kedung Ombo East Java and Kali Code Yogyakarta. The main question of this research is How Romo Mangunwijaya implements the nonviolent strategic to protect the people from the oppression done by the new order regime? The nonviolent movement was done by Romo Mangunwijaya identified on the two major dimensions of nonviolent action, first the tactical-strategic indicates the depth of analysis, the ultimate aim and the operational time-frame which activists use. Second, the pragmatic-ideological indicates the nature of the commitment to nonviolence and approach to conflict which activist utilize. Pragmatic-ideological is the dimension was done by Romo Mangunwijaya. Commitment Romo Mangunwijaya to do the nonviolent movement can be more identified into Ideological-Strategic, Strategic-Pragmatic, Pragmatic-Tactical, Tactical-Ideological. Based on the identification above, Romo Mangunwijaya did his nonviolent movement in Kedung Ombo and Kali Code in criteria of Tactical-Ideological.
Kata Kunci : Konflik,Perlawanan Nir Kekerasan,Rohaniawan,Kaum Marginal, Nonviolent movement, Ideological-Strategic, Tactical-Ideological