Pertumbuhan kedelai (Glycine max (L.) Merr.) pada tanah gambut dengan penambahan Legin, pupuk NPK (15:15:15) dan urea

MUNIR, Achmad Mulyadi Sirodjul, Prof.Dr. Santosa

2004 | Tesis | S2 Biologi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.) pada tanah gambut dengan pemberian legin, pupuk NPK (15:15:15) dan urea. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, dengan 5 ulangan. Faktor pertama, inokulasi Rhizobium (legin) dengan 3 aras, L0 : tanpa diberi legin, L1: diberi legin 5 g/1 kg biji kedelai dan L2 : diberi legin 10 g/1kg biji kedelai. Faktor kedua, pupuk NPK (15:15:15) dengan 3 aras, N0 : tanpa diberi pupuk NPK, N1 : diberi pupuk NPK 0,75 g/tanaman, dan N2 : diberi pupuk NPK 1,75 g/tanaman. Faktor ketiga, pupuk urea dengan 3 aras, U0 : tanpa diberi pupuk urea, U1 : diberi pupuk urea 0,5 g/tanaman dan U2 : diberi pupuk urea 1,5 g/tanaman. Penanaman dalam polibag, berisi 500 g tanah gambut steril yang telah diberi kapur. Tanaman dipanen pada umur 6 minggu setelah tanam. Parameter yang diukur meliputi pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar dan kering pucuk, berat segar dan kering akar, dan rasio akar/pucuk), nodulasi (jumlah bintil akar efektif dan berat kering bintil), kandungan P total pucuk dan kandungan N total pucuk. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam (Anava) dan beda nyata di antara rerata kombinasi perlakuan ditentukan dengan uji beda jarak Duncan (DMRT) pada taraf uji 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian legin, pupuk NPK (15:15:15) dan urea dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan nodulasi akar tanaman kedelai. Namun bila aras pupuk ditingkatkan terjadi penurunan pertumbuhan tanaman dan nodulasi akar tanaman kedelai. Pemupukan NPK maupun urea dengan kadar rendah diperlukan bagi pertumbuhan awal tanaman kedelai. Pemberian pupuk NPK (15:15:15) memperlihatkan pertumbuhan terbaik dibandingkan dengan pupuk urea.

The aim of this study was to know the growth of soybean (Glycine max (L.) Merr.) on peat soils with addition of legin, NPK (15:15:15) and urea fertilizer. Factorial Completely Randomized Design (CRD) with five replicates were used in this experiment. The first factor was three levels of Rhizobium inoculation (legin), i.e. L0 : without inoculation, L1: 5 g and L2 : 10 g/seed, respectively. The second factor was three levels of NPK fertilizer, i.e. N0 : without NPK, N1 : 0,75 g and N2 : 1,75 g/polybag, respectively. The third factor was three levels of urea fertilizer, i.e. U0 : without urea, U1 : 0,5 g and L2 : urea 1,5 g/polybag, respectively. Plants were grown on 500 g of sterile peat soils added by dolomite and harvested at six weeks after planting. The measured parameters including plant growth ( high plant, leaves number, leaves wide, fresh weight of root and shoot, dry weight of root and shoot, and root/shoot ratio), nodulation ( effective nodule number and nodule dry weight), shoot total P content and shoot total N content. Collected data were analyzed by Analysis of Variance (Anova), followed by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) at 5 % level of significant. The result of this experiment showed that legin, NPK and urea fertilizer application could increase plant growth and nodulation. But if increased fertilizer concentration would decrease plant growth and nodulation. Lower NPK or urea fertilizer application was needed for early growth of soybean. NPK fertilizer application gave better growth than urea fertilizer.

Kata Kunci : Biologi Tanaman,Pertumbuhan Kedelai,Tanah Gambut,Legin dan Pupuk NPK,Peat soils, inoculation, nodule, soybean, NPK fertilizer, urea fertilizer