Laporkan Masalah

Efisiensi usahatani padi semi organik menurut status penguasaan lahan garapan di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul

ZULFIKAR, Ardiansyah, Prof.Dr.Ir. Sri Widodo, M.Sc

2004 | Tesis | S2 Ekonomi Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi teknis, alokatif dan ekonomis dalam usahatani padi semi organik menurut status penguasaan lahan garapan. Penelitian ini dilaksanakan pada musim kemarau 2004 di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul dengan metode survai yang dipilih secara sengaja. Data diambil dari 30 petani contoh untuk masing-masing status penguasaan lahan garapan dengan pengambilan contoh acak distratifikasi. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada efisiensi teknis, usahatani yang dilaksanakan belum efisien. Dilihat dari manajemen petani, terdapat perbedaan antara petani pemilik, penyewa maupun penyakap, dimana petani penyewa lebih efisien dari petani pemilik maupun penyakap. Pada efisiensi alokatif, petani pemilik lebih efisien dalam mengalokasikan input daripada petani penyewa maupun penyakap. Untuk petani penyewa dan penyakap, terutama pupuk kandang tidak efisien, hal ini karena baik petani pemilik, penyewa maupun penyakap memiliki sendiri pupuk kandang, dengan demikian petani mempertahankan penggunaan pupuk kandang, sekaligus merupakan salah satu motivasi petani dalam usahatani padi semi organik, dimana varietas yang digunakan adalah varietas unggul. Hasil analisis fungsi produksi menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kandang secara statistik berpengaruh tidak nyata. Dengan demikian secara ekonomis usahatani padi semi organik yang dilaksanakan oleh petani pemilik, penyewa maupun penyakap belum efisien, tetapi usahatani petani pemilik lebih efisien secara ekonomis dengan keuntungan lebih besar dari petani lainnya, yaitu : petani pemilik Rp 3.154.154/ha, penyewa Rp 1.934.538/ha, dan penyakap menerima kerugian Rp 1.061.000/ha. Pada penyakap ada sistem bagi hasil, sehingga penerimaan kotor hanya 50% dari penerimaan total. Dengan demikian petani penyakap tidak mendapat insentif dalam mengelola usahataninya, dimana hanya menerima pendapatan berupa upah tenaga kerja. Hasil penelitian menyarankan bahwa dengan menggunakan varietas lokal, maka penggunaan pupuk kandang yang telah dimiliki akan menjadi lebih efisien, dan manajemen petani perlu ditingkatkan, antara lain dengan merencanakan dosis dan waktu pemupukan.

The objective of this research is to find out the technical, allocative and economical efficiency of semi organic rice farm operations (anorganic and organic rice farm combination) in accordance with area ownership status. This research was carried out during the dry season 2004 in subdistrict Jetis, Bantul regency using purposive chosen survey method. The data was gathered from 30 farmers as samples for each area ownership status with stratified random sampling and was analized descriptively. The result of this research shows that the farm operations have not been technically efficient. Seen from the management, there are diiferences among owner-operator farmers, fixed tenant farmers and share tenant farmers. The fixed tenant farmers are more efficient than the owner-operator and share tenant farmers. At allocative efficiency, owner-operator farmers are more efficient in allocating input than fixed tenant and share tenant farmers. Fixed tenant and share tenant farmers do not use manure efficiently because both have the manure and keep using it. This factor motivates them in semi organic rice farm operations that use the modern varities. The result of the production function analysis shows that the use of manure statistically has nonsignificant influence. Thus, economically semi organic rice farm operations of owner-operator, fixed tenant and share tenant farmers have not been efficient. Nevertheless, Owner-operator farmers are economically more efficient than other farmars. Owner-operator farmers get profit of Rp 3,154,154/ha, fixed tenant farmers get Rp 1,934,538/ha and share tenant farmers suffer Rp 1,061,000/ha loss. Share tenant farmers get only 50% of total income due to the system. Those farmers do not receive incentive, they only get wages. Based on the research result the writer suggests by using local variety so the used of manure that owned by farmer will be more efficient and also improvement in management, for example by planning dose and fertilization time.

Kata Kunci : Usahatani Padi,Semi Organik,Lahan Garapan, Efficiency, area owner status, production, profit, farm operations


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.