Uji Biopotensi dan Aktivitas Larvasida Ekstrak Air Daun Mundu (Garcinia Dulcis) Terhadap Larva Nyamuk Aedes Aegypti

Wirawan Siregar, dr. Tri Baskoro T. Satoto, MSc., PhD

2007 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu jenis serangga yang banyak dijumpai di daerah tropis dan merupakan vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan demam chikungunya. Mengingat vektor yang tersebar luas dan makin meningkatnya mobilitas penduduk, maka akan terjadi peningkatan jumlah penderita DBD dan demam Chikungunya pada masa yang akan datang. Untuk mengatasi penyakit DBD dan demam chikungunya, perlu mencari alternatif insektisida lain selain insektisida kimiawi dalam upaya pengendalian vektor penyakit yaitu dengan menggunakan insektisida yang berasal dari tanaman (insektisida botani). Daun mundu mengandung flavonoid, saponin yang diduga dapat digunakan sebagai larvasida. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas larvasida ekstrak air daun mundu pada konsentrasi yang berbeda-beda terhadap larva nyamuk Aedes aegypti instar III/IV. Penelitian ini adalah eksperimental,menggunakan metode WHO tahun 2005. Penelitian ini dimulai dengan kolonisasi larva, pembuatan ekstraksi dan pengujian. Pengujian meliputi uji awal dan uji akhir. Larva dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol yang diberi air serta kelompok perlakuan yang diberi ekstrak daun mudu dengan berbagai konsentrasi.Masing-masing kelompok perlakuan pada uji awal terdiri dari 10 larva dan pada uji akhir dengan 25 larva. Pada uji awal, tidak ada kematian larva yang diberi ekstrak daun mundu dengan berbagai konsentrasi. Pada uji akhir, persentase kematian larva yang diberi ekstrak daun mundu dengan konsentrasi 3.600 ppm adalah 2,667 persen. Ekstrak air daun mundu (Garcinia dulcis) tidak memiliki aktivitas larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti.

Kata Kunci : Aedes Aegypti, Larva nyamuk, Air Daun Mundu