Kualitas lingkungan udara dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia :: Pengujian hipotesis Environmental Kuznets Curve
BOWO, Prasetyo Ari, Dr. Masykur Wiratmo, M.Sc
2004 | Tesis | S2 Ilmu Ekonomi dan Studi PembangunanHubungan kualitas lingkungan dengan pendapatan yang mengacu pada Kurva Lingkungan Kuznets (EKC) digambarkan melalui CO sebagai indikator lingkungan udara.. EKC menjelaskan bahwa terdapat pola hubungan berbentuk U terbalik antara pendapatan per kapita dengan kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara pendapatan per kapita dengan degradasi lingkungan udara serta melakukan pembuktian keberadaan EKC di Indonesia. Variabel lain yang digunakan adalah kepadatan penduduk untuk menjelaskan hubungannya dengan degradasi lingkungan. EKC menggambarkan bahwa pada tingkat pendapatan tertentu akan membentuk pola U terbalik dalam hubungannya dengan degradasi lingkungan. Dalam melakukan estimasi peneliti menggunakan model koreksi kesalahan (ECM). Dari hasil regresi diestimasikan diperoleh nilai batas (threshold) pendapatan yang selanjutnya merupakan titik belok (turning point). Berdasarakan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dicapai pembuktian keberadaan EKC di Indonesia dengan titik belok pendapatan Rp 1.846.000. Dalam jangka panjang peningkatan pendapatan akan mampu mengurangi kerusakan lingkungan. Sementara kepadatan penduduk berpengaruh positif secara signifikan terhadap kerusakan lingkungan udara.
The Environmental Kuznets Curve on air pollution was investigated using carbon monoxide (CO) to demonstrate it’s existence in Indonesia. This research measures the effect of income growth to intensity of CO. This correlation proposes there is an inverted U shape relation between an indicator of environmental degradation (CO) and income per capita. The objective of this research aimed at identifying and analyzing the relationship between income per capita and air pollution, and to demonstrate the existence of Environmental Kuznets Curve in Indonesia. Another determinant variable used in this research to explain the air environmental degradation is population density which representing social economic variable. The curve illustrates at the empirical level of income per capita estimates an inverse U shaped pollution- income relationship. At the empirical level researcher estimates such a error correction model (ECM) and find an inverse U curve in pollution- income relationship. The research estimates threshold can be viewed as turning point. Based on the result, this research shows that intensity of CO conform to EKC hypothesis and the turning point was found around Rp 1.846.000. In the long run at that level of income, the growth of income will reduce air environmental degradation. Another result described in this research is population density affects the growth of CO positive and significantly.
Kata Kunci : Kurva Lingkungan Kuznets, polusi (CO), degradasi lingkungan, titik belok, Model Koreksi Kesalahan, Environmental Kuznets Curve, pollution (CO), environmental degradation, turning point, Error Correction Model