Laporkan Masalah

Adat Lampung Pepadun dalam tinjauan Filsafat Hukum Alam

YUSUF, Himyari, Prof.Dr. H.R. Soejadi, SH

2004 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Adat merupakan lembaga yang mewadahi semua gagasan, pemikiran, dan perasaan jiwa manusia yang sangat fundamental, termasuk gagasan-gagasan hukum adat. Hukum adat secara esensial berakar dasar pada dua nilai pokok, yaitu nilai ke- Tuhanan dan nilai kemanusiaan. Tesis ini mengkaji secara kritis hukum adat Lampung Pepadun untuk mengetahui nilai- nilai hakiki, relevansi dan kontribusinya terhadap pengembangan hukum nasional serta fungsinya bagi kebijakan pembangunan dalam era otonomi di daerah Lampung. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang objek formalnya adalah filsafat hukum alam. Metodologi yang digunakan adalah hermeneutik dan reflektif dengan pendekatan khas kefilsafatan. Setelah dilakukan penelitian didapatkan simpulan bahwa landasan ontologi hukum adat Lampung Pepadun adalah nilai- nilai manusia universal, yang meliputi nilai spiritual dan material. Sedangkan landasan epistemologinya, hukum adat tersebut bersumber dari adat, baik adat yang ditetapkan Tuhan pada alam maupun adat yang disusun oleh manusia, sehingga sumber hukum adat itu tidak hanya empiris material tetapi juga rasional transcendental dan pendekatannya adalah empiris, rasional dan intuisi. Kemudian landasan aksiologi hukum adat Lampung Pepadun lebih menitik beratkan pada nilai guna, karena nilai-nilainya berfungsi sebagai pedoman dan pendorong kreatifitas hidup manusia. Nilai-nilai hakiki yang menjadi hakikat hukum adat Lampung Pepadun adalah nilai- nilai ke-Tuhanan yang ter-emanasi ke dalam hakikat manusia, dari hakikat manusia menurunkan berbagai nilai lainnya antara lain nilai kebersamaan, kesamaan, keadilan, kekeluargaan, dan pengorbanan. Dengan demikian nilai- nilai hakiki hukum adat Lampung Pepadun relevan dengan nilai-nilai Pancasila dan memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam pengembangan hukum nasional, karena nilainilai itulah yang harus dijadikan asas dan sumber utama dalam pengembangan hukum nasional termasuk bagi kebijakan pembangunan dalam otonomi daerah, sehingga hukum dan pembangunan senantiasa berpihak kepada harkat dan martabat kemanusiaan dapat diwujudkan di bumi nusantara.

The present thesis critically review custom and tradition of Lampungnese named Pepadun to know its real values of relevancy and contribution to development of nasional law and functions of the values for the development policies in autonomy at Lampung terrtory. The study is a literture study where this formal object is a naturl law philosophy of Middle Age and the twentieth century. Methodology used to reveal the custom essence or custom law of Lampungnese named Pepdun, that is a hermeneutics and reflective method with a philosophical approach. With the method and approach the problem and answering dialectics can be interpreted for the parts and elements completely in the custom and tradition laaw such as the origin, foundation, nature, its functions and goals in order getting to know truthfully what being the custom law essence of Lampungnese named Pepadun. After doing the research it can be found that the real values being the custom essence or Lampungnese custom low of Pepadun is the deity values emanated into the human reality. The human reality derives human values among them comprising togetherness values, similarity, justice, family atmosphere and sacrificing. The custom low values of Lampungnese named Pepadun philosophically is very relevant to Pancasila values being the source and national low foundation. The contribution of custom low values of Lampungnese named Pepadun is in the national low development, where the deity values and humanity must be placed as the foundation and law sources and other policies consequently, including the development policies in the era of territorial autonomy especially in the territory of Lampung so the national law and development in regional autonomy will take side with the humanity that can be manifested concretely in the entirely of Indonesian Archipelago, specifically in the land of Sang Bumi Ruwa Jurai.

Kata Kunci : Filsafat Hukum Alam,Adat Lampung, Custom, Custom Law, Deity Values, Human Values


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.