Dampak pencemaran udara di Kota Pontianak sebagai akibat dari terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Propinsi Kalimantan Barat
SAPTOMO, Priyo, Prof.Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, SH.,ML
2004 | Tesis | S2 Ilmu HukumKebakaran hutan dan lahan yang terjadi dà Propinsi Kalimantan Barat telah menimbulkan dampak yang sangat serius bagi masyarakat setempat dan khususnya masyasrakat Kota Pontianak. Asap yang timbul dan kebakaran hutan dan lahan akan terlihat seperti awan yang berwarna putih keabu-abuan, cokiat bahkan kehitam-hitaman dan semakin gelap warna asapnya maka akan menunjukkan konsentrasi bahan pencemamya (SO2, NO2, 03, CO dan PM10). Dampak yang ditimbulkan dan kabut asap tersebut dapat menyebabkan kerugian di berbagai bidang seperti kesehatan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit antara lain ISPA, bronchitis, pneumonia, asma, bahkan ¡ritasi mata. Kabut asap juga akan mempengaruhi terganggunya jasa transportasi baik udara, darat maupun laut serta menurunnya kegiatan usaha, pariwisata dan juga mengganggu proses belajar mengajar bagi murid sekolah. Selain ¡tu kabut asap juga akan mengganggu hubungan antar negara sepertà dengan Negara Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam, karena mereka terkena asap kiriman dan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia dan khususnya yang terjadi di Propinsi Kalimantan Barat. Peran serta dan pengusaha, pemenntah dan masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan sangat diharapkan dan ditingkatkan, terutama dalam mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih parah di masa mendtang serta mengurangi dampak negatÃf lainnya akibat kebakaran hutan dan lahan, dengan menerapkan instrumen hukum yang tegas dan bijaksana terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan. Lebih baik mencegah daripada memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadÃ. Prinsip ¡tu perlu kita pegang bersama dalam menghadapi masalah kebakaran hutan dan lahan.
The field and forest fire which happen ¡n West Kalimantan Province have caused very serious effect for local society and especially Pontianak society. The smoke raising from field and forest fire will be seen like cloud with colours ranging from greyish white, brown even blackish and even darker showing it’s polluting material consentration (PM10, CO, NO, and SO2). The effect from smoke-fog can cause damage of several things such as health which cause several diseases such s respiratory inflamation, Bronchitis, Pneumonia, Asma even eyes irritation. The smoke fog has disturbed transportation services in the air, land and sea; decreased business activity; tourism; and disturbed education process for students. Beside that the smoke fog also disturbed relations between Indonesia and other countries such as Malaysia, Singapura and Brunai . Darussalam, because they have been affected by smoke from Indonesian field and forest fire, especially which happen in West Kalimantan Province. The role of businessmen, goverment and society to prevent and to handle field and forest fire is highly expected and needs to be increased, especially to prevent worse environment destruction in the future and to reduce other negative effects from field and forest fire by applaying wise and clear law instrument to the field and forest fire criminals. it’s better to prevent than to extinguish field and forest fire. This principle must be upheld to face field and forest fire problems.
Kata Kunci : Hukum,Pencemaran Udara,Kebakaran Hutan, effect, handling, field and forest fire prevention