Laporkan Masalah

Pengaruh hukum adat terhadap perkembangan ekonomi masyarakat Dayak Wehea di Desa Nehas Liah Bing Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur

BENGEH, Indra, Prof.Dr. Nindyo Pramono, SH.,MS

2004 | Tesis | S2 Ilmu Hukum (Magister Hukum Bisnis)

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pengaruh Hukum Adat terhadap perkembangan ekonomi mayarakat suku Dayak Wehea di desa Nehas Liah Bing Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur, sebagai Lembaga Permusyawaratan,perwakilan dan permufakatan mayarakat adat tertinggi yang telah ada sejak dahulu diwarisi oleh nenek moyang secara turun tenurun ditengah tengah mayarakat suku Dayak secara khusus Etnik Modang di Kabupaten Kutai Timur Propinsi Kalimantan Timur. Analisis terhadap peranan Lembaga Adat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat suku Dayak di Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur khususnya ekonomi masyarakat dalam lingkungan hukum adat, ditempuh melalui beberapa tahapan sebagai berikut : · Pengkajian terhadap kondisi wilayah · Penelusuran kebijakan Pemerintah Daerah dalam perberdayaan masyarakat adat · Pengkajian terhadap pengalokasian lahan bagi berbagai kegiatan pembangunan , khususnya bidang pertanian perkebunan · Analisis program penanganan sengketa adat dan penyelesaiannya · Penyusunan saran tindak pengelolaannya dengan memperhatikan manfaat ekonomi masyarakat adat. Dari Penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Masyarakat dalam lingkungan hukum adat masih sangat terikat dengan lingkungan hidupnya,sumber daya alamnya melalui adat istiadat, akan tetapi sesudah berlakunya Peraturan Daerah Nomor 49 Taun 2001 dimana lembaga adat sebagai wadah dari masyarakat hukum adat di Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur . Disamping peranannya sebagai lembaga dalam masyarakat hukum adat yang melaksanakan adat istiadat, juga mempunyai peranan membantu Pemerintah dalam mengusahakan kelancaran pembangunan disegala bidang, terutama dibidang kemasyarakatan dan juga dalam bidang sumber daya alam untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun dalam kenyataannya Lembaga Adat belum dapat menjalankan peranan sebagaimana mestinya dikarenakan masih banyak kendala kendala yang ditemui. 2. Adapun kendala kendala yang ditemui Lembaga Adat Dayak dalam menjalankan peranannya meningkatkan ekonomi dala m masyarakat hukum adat adalah sebagai berikut a Masih kurangnya sumber daya manusia dan terbatasnya kemampuan dalam mengolah sumber daya alam dalam lingkungan masyarakat hukum adat yang telah musnah oleh para pelaku usaha perkayuan. Hal ini disebabkan adanya para pengusaha yang telah menguasai lingkungan dimana tempat masyarakat hukum adat mencari dan menggantungkan hidupnya melalui hasil hutan yang selama ini dilestarikan dan dipelihara secara turun temurun. b Kurangnya pengetahuan mengenai adat dan hukum adat dari ketua dan pengurus Lembaga Adat, minimnya fasilitas yang tersedia baik mengenai sarana maupun prasarana untuk menunjang kegiatan lembaga Adat, belum adanya pedoman yang baku tentang pedoman pelaksanaan dalam Lembaga Adat dan kurangnya bimbingan dan pengawasan dari Pemerintah Daerah

This research aims to investigate the influence of customary law on the economic development of Dayak Wehea siciety in Nehas Liah Bing village, Muara Wahau sub-district, Kutai Timur regency Customary law serves as the highest institution of consultative assembly and representation that has been in existence for long and passed on from generation to generation by Dayak tribe, especially by Modang Ethnic in Kutai Timur regency, Kalimantan Timur province. The following steps were taken to do the analysis on the adat institution’s role in improving the economy of Dayak tribal siciety in Muara Wahau sub-district, Kutai Timur regency, particularly the economy of the society within the circle oh customary law. 1. Study on the condition of territory 2. Studu on the regional government policy in adat siciety empowerment 3. study on land allocation for different development activities, especially in plantation agricultural sector. 4. Analysis on dispute and resolution program 5. Formulation of recommendation for its management in consideration of the benefits for adat society economy. The research obtained the following findings : 1. The society Within the circle of customary law used to be very tightly bound with environment and natural resources through its custom, but not after the implementation of the Regional Regulation No. 49/2001 that regulates adat institution as a body for adat society in Muara Wahau sub-district, Kutai Timur Regency. Apart from its function as an institution in customary law society that carries out the custom, it also aids the government in keeping the smooth running of development in all sectors, especially in social sector and natural resource sector to improve the society’s prosperity, however, this adat institution has been unable to carry out its duty as expected due to many problems and constraints. 2. The problems encountered by Dayak Adat Institution in carrying out its duty to improve the economy of cutomary law siciety are. : a. Lack of human resources and limited ability in exploiting natural resources in the circle of customary low society, which have been destroyed by logging bussiness actors. This situation results from a strong control of businessmen over the environment on which the adat society rely their life by taking the product of forest they had been preserving from generation to generation. b. Inadequate knowledge oh the Chief and thr management of Adat Institution on custom and customary law, minimum facilities both infrastructure and facilities available to support that institution’s activities, absence of standard guideline on the implementation of Adat Society and lack of assistance and monitoring from the Regional Government.

Kata Kunci : Hukum Adat,Dayak Wahea,Perekonomian Masyarakat, Influence of customary law on the economic development of Dayak Wehea


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.