Hasil guna terapi Klindamisin dibandingkan kombinasi Amoksisilin dan Metronidazol Rinosinusitis Kronik
AMARUDDIN, Tolkha, dr. Edhi Samodra, SpTHT
2004 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik (Ilmu Telinga Hidung dan Tenggorok)Rinosinusitis kronik adalah gangguan yang mempunyai karakteristik adanya peradangan mukosa hidung dan mukosa sinus paranasal yang berlangsung selama 12 minggu. Data yang diperoleh frekuensi RSK 3-4,6%. Angka kesembuhan terapi kombinasi amoksisilin dan metronidazol 67,2%. Oleh karena itu diperlukan terapi alternative. Klindamisin sebagai antibiotik alternatif untuk rinosinusoitis kronik memiliki memiliki angka kesembuhan 93%. Tujuan penelitian adalah menentukan hasil guna klindamisin sebagai antibiotik alternatif dibandingkan kombinasi amoksisilin dan metronidazol sebagai antibiotik standar pada penderita RSK. Rancangan penelitian adalah uji klinis acak terkontrol. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi secara acak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok klindamisin dan antibiotik standar. Jumlah sampel yang dibutuhkan pada masing-masing kelompok 40. Randomisasi dikerjakan dengan computer. Intervensi diberikan selama 2 minggu, evaluasi dilakukan pada hari ke 7 dan hari ke 14. Luaran primer berupa kesembuhan dan luaran sekunder berupa efek samping, dan cost effectiveness. Analisis data dilakukan dengan uji X2 untuk menilai karakteristik subyek kedua kelompok berasal berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji X2 juga dipakai untuk menganalisa perbedaan hasil terapi. Logistik regresi digunakan untuk menentukan pengaruh masing-masing faktor secara independen. Selanjutnya diukur Cost-effectiveness berdasarkan biaya langsung atau direct cost. Manfaat hasil penelitian berupa hasil guna klindamisin dan kombinasi amoksisilin dan metronidazol dapat digunakan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap penderita RSK oleh dokter, petugas kesehatan maupun rumah sakit
Chronic rhinosinusitis is a group of disorders characterized by inflammation of the mucosa of the nose and paranasal sinuses at least 12 consecutive weeks’ duration. Medical record showed frequency rate 3-4,6%. Amoxicillin and metronidazole had recovery rate 67,2%. Therefore antibiotic alternative was required. Clindamycin as an alternative antibiotic for chronic rhinosinusitis had recovery rate 93%. This study is designed to determine the effectiveness clindamycin as alternative antibiotic compared with amoxicillin and metronidazole as a standard antibiotic for chronic rhinosinusitis. The design of this study was randomized controlled trial. The subject who met the criteria were devided into two group, clindamycin and standard antibiotic therapy. Number of subject was 40 patients for each group. Randomization was performed by computer. Interventions were given for 2 weeks, on 7th and 14th day an evaluation was undertaken. The first outcome was the result of treatment and secondary outcome were adverse effect and cost effectiveness as. The data was analyzed using X2 test to evaluate the characteristic of subject in both groups was originated from homogenous population. X2 test was used to analyze the different result of treatment. Logistic regression was used to analyze probability recovery with the independent variable influence. Cost-effectiveness analyzed with direct cost. The result of this study could have benefit for patients, clinician, medical employee, and hospital for improvement quality of care.
Kata Kunci : Rinosinusitis Kronik,Terapi Klindamisin, chronic rhinosinusitis, clindamycin, amoxicillin, metronidazole, clinical trial