Laporkan Masalah

Validitas Cardiac Troponin I (cTnI) untuk diagnosis infark miokard akut

ARININGRUM, Dian, dr. Pramono Sidhi, SpPK(K)

2004 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik (Patologi Klinik)

Kemajuan terapi infark miokard akut, yaitu fibrinolitik dan angioplasti, memerlukan diagnosis infark miokard akut secara dini, cepat dan spesifik. Rendahnya sensitivitas dan spesifisitas dari petanda biokimia konvensional (aktifitas CKMB) menyebabkan keterlambatan penanganan. cTnI, merupakan bagian kontraktil dari miosit miokardium, diperkirakan merupakan petanda yang lebih sensitif dan spesifik untuk nekrosis miokardium. Tujuan penelitian adalah menilai penampilan diagnosis dari cTnI dan mencari nilai cutoff cTnI untuk diagnosis infark miokard akut. Subyek penelitian adalah pasien yang datang di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RS Dr Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan uji diagnosis. Penampilan diagnosis cTnI dibandingkan terhadap kriteria WHO sebagai baku emas, yang meliputi 3 kriteria berikut : riwayat nyeri dada yang khas, perubahan elektrokardiografi dan perubahan aktifitas enzim jantung (CKMB). Pemeriksaan cTnI dilakukan terhadap sampel darah yang sama dengan sampel untuk pemeriksaan CKMB yang diambil pertama kali saat pasien datang di IRD. Sampel disimpan pada -200C untuk kemudian dilakukan pemeriksaan cTnI. Interval waktu antara awitan nyeri dada sampai saat pengambilan sampel dicatat. Diagnosis infark miokard akut diperoleh dengan melakukan penelusuran terhadap rekam medis pasien. Analisis kurva ROC (Receiver Operating Characteristics) dilakukan menggunakan program SPSS 10.0. Sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, nilai duga negatif, akurasi dan likelihood ratio dihitung dengan tabel 2x2. Pemeriksaan cTnI diharapkan memberikan manfaat lebih dibandingkan petanda konvensional, sehingga penatalaksanaan pasien nyeri dada akut dapat diberikan secara tepat.

Recent advances in fibrinolytic and angioplasty require an earlier, more rapid and specific diagnosis of myocardial infarction. Lack of diagnostic sensitivity and specificity of conventional marker (CKMB activity) can give rise to delayed treatment. Cardiac Troponin I (cTnI) as a component of the contractile apparatus in cardiomyocites is thought to be a more sensitive and specific marker of myocardial necrosis. This study is to investigate the clinical performance of cardiac Troponin I (cTnI) and to assess the cutoff point of cTnI in the diagnosis of acute myocardial infarction in patients admitted to Emergency Department at Dr. Sardjito General Hospital Yogyakarta. The performance of cTnI is compared with the WHO diagnostic criteria of acute myocardial infarction as the gold standard, which fulfilled all the three of: typical history of chest pain, unequivocal electrocardiographic changes and unequivocal cardiac enzymes (CKMB activity) changes. The earliest blood sample sent to the laboratory for CKMB activity determination is kept and stored at -20oC for later determination of cTnI. The interval between the onset of chest pain and taking of blood samples is noted. The diagnosis of acute myocardial infarction is obtained from inspection of medical records for each patients. Receiver Operating Characteristics (ROC) analysis is performed using SPSS 10.0. The clinical sensitivity, specificity, positive and negative predictive values, accuracy and likelihood ratios are calculated by 2x2 tables. cTnI measurement is expected to give more benefit than conventional marker, so that the management of acute chest pain can be given appropriately.

Kata Kunci : Infark Miokard Akut,Diagnosa cTnl, acute myocardial infarction, cTnI, diagnostic test


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.