Perbandingan hasil guna krim ekstrak Aloe Vera 0,5 persen dengan krim Hidrokortison 2,5 persen dan Plasebo terhadap Urtika dan Eritema pada peradangan yang diinduksi Histamin
ROSMELIA, dr. Soedirman Sastrodiprodjo, SpKK(K)
2004 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik (Ilmu Kesehatan Kulit Kelamin)Latar belakang: Peradangan merupakan peristiwa yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Peradangan akut umumnya melibatkan histamin yang dilepaskan terutama oleh sel mast. Untuk mengatasi keadaan peradangan ini, dilakukan pengembangan obat-obatan antiradang yang lebih aman dan efektif. Aloe vera secara tradisional telah digunakan untuk mengatasi keadaan peradangan. Krim hidrokortison asetat 2,5% merupkan obat antiradang topikal yang sering digunakan untuk mengatasi keadaan peradangan kulit ringan sampai sedang Tujuan: Mengetahui perbandingan hasil guna penghambatan terbentuknya urtika dan eritema antara krim ekstrak Aloe vera 0,5% dengan krim hidrokortison 2,5% dan plasebo yang dioleskan sekali kali pada kulit satu menit sesudah tes tusuk histamin. Hipotesis: Krim ekstrak Aloe vera 0,5% mampu mempercepat resolusi urtika dan eritema lebih baik dibandingkan dengan plasebo dan setara atau lebih baik dibandingkan dengan krim hidrokortison 2,5% Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan menginduksi terjadinya urtika dan eritema dengan menggunakan histamin dihidroklorid 10mg/ml, lalu membandingkan pengaruh intervensi terhadap luas area urtika dan eritema tersebut. Intervensi yang diberikan kepada tiap subjek pada satu menit sesudah tes tusuk histamin adalah: krim ekstrak Aloe vera 0,5%, krim hidrokortison 2,5%, vehikulum krim, dan tanpa pengolesan. Pengukuran volume urtika dan luas eritema dilakukan pada menit ke-10, 20, 30, 40, 50, dan 60, dengan pengukuran diameter urtika dan eritema, dan tebal lipatan kulit urtika. Dilakukan juga pengukuran derajat gatal dengan Visual Analog Test (VAS) pada menit ke-2, 3, 4, 5, dan 6 sesudah tes tusuk histamin. Analisis dilakukan dengan One-way ANOVA dan ANOVA repeated measures untuk data volume urtika dan luas eritema, dan uji Kruskal-Wallis untuk data VAS.
Background: Inflammation is a condition frequently seen in daily life. Acute inflammation commonly involves histamine release, particularly by mast cells. New drugs are continously developed for more effective and safer antiinflammatory effects. Aloe vera, has been used traditionally to relieve inflammation. Hydrocortisone acetate 2,5% cream is a topical antiinflammatory drug commonly used to treat mild to moderate skin inflammation. Objective: To determine the efficacy of Aloe vera extract 0,5% cream, hydrocortisone 2,5% cream, placebo and none, that applied on the skin on first minute after histamine skin prick test on the rate of resolution of histamine-induced wheal and flare. Hypothesis: Aloe vera extract 0,5% cream enhance resolution of the wheal and flare as good as or better than hydrocortisone 2,5% cream, and better than placebo. Methods: This is an experimental study, by inducing wheal and flare formation using histamine dihydrochloride 10 mg/ml, then compare the effects of intervention on the width of wheal and flare. Interventions given to each subject on first minute after skin prick test are: Ale vera extract 0,5% cream, hydrocortisone acetate 2,5% cream, placebo and none. Measurements of the volume of wheal and the width of flare are carried out at 10th, 20th, 30th, 40th, 50th, and 60th, by measuring the diameter of the wheal and flare and the skin-thickness of the wheal. Itch intensity is also measured using Visual Analog Scale (VAS) at 2nd, 3rd, 4th, 5th, and 6th minute. Statistical analysis is conducted using One-way ANOVA and ANOVA repeated measures for width of wheal and flare, and Kruskal-Wallis test for VAS.
Kata Kunci : Kulit dan Kelamin,Peradangan,Aloe Vera,Hidrokortison, Aloe vera, hydrocortisone acetate, histamine, inflammation