Kajian potensi dan pengembangan ekowisata Goa pada kawasan Karst Kabupaten Gunungkidul
INDARWATI, Anik, Prof.Dr.Ir. H. Chafid Fandeli, MS
2004 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan (Konservasi Sumber Daya Alam danHampir separoh (49,49%) dari wilayah Kabupaten Gunungkidul berupa karst dengan fenomena endokarst dan eksokarst yang mempunyai nilai strategis baik ilmiah, ekonomi maupun kemanusiaan, sehingga oleh International Union of Speologi secara aklamasi diusulkan sebagai warisan alam dunia “World Natural Heritageâ€. Mengingat sifatnya yang mudah terdegradasi, maka dalam pengelolaannya perlu penanganan khusus. Dengan menjadikannya sebagai objek ekowisata merupakan langkah bijaksana bagi kepentingan konservasi, ilmu pengetahuan sekaligus dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar dan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi dan potensi kawasan karst dengan mengidentifikasikan kelayakan goa, flora dan fauna sebagai objek. Disamping itu juga untuk mengetahui persepsi masyarakat dan wisatawan terhadap rencana pengembangan ekowisata goa sebagai masukan untuk menetapkan arah kebijakan pengembangan ekowisata goa yang ideal, lestari dan berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan wawancara dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pengamatan lapangan, pengambilan sampel, wawancara dengan responden dan pencatatan serta dokumentasi. Identifikasi goa dilakukan dengan cara pengharkatan (skor), pengambilan data flora dengan sampling plot, data fauna dikumpulkan dengan cara penjelajahan dan informasi dari penduduk. Data persepsi wisatawan diambil dari penyebaran questioner kepada responden yang diambil secara accidental sampling dan persepsi masyarakat secara proposive sampling. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisa dengan SWOT dan secara diskriptif untuk mengetahui kelayakannya. Kemudian untuk menentukan arah kebijakan pengelolaan agar lestari perlu dilakukan pengaturan dengan zonasi pemanfaatan sesuai dengan peruntukkannya dan agar dapat berkelanjutan perlu diketahui prospek pengembangannya dengan memprediksi jumlah wisatawan dan pendapatan dengan analisis Regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekowisata goa karst layak untuk dikembangkan karena mempunyai 10 goa yang potensial, keanekaragaman flora dan fauna sangat baik karena ditemukan 61 spesies flora dan 41 spesies fauna. Beberapa diantaranya sangat potensial dan bernilai ekonomis tinggi yaitu tanaman jati, burung walet dan kelelawar. Disamping itu, didukung pula oleh kondisi dan persepsi baik dari masyarakat maupun wisatawan yang ditinjau dari berbagai aspek mencerminkan dukungannya yang positif, demikian juga pemerintah daerah dan dunia usaha. Karakteristik kunjungan wisata juga menunjukkan indikasi positif. Demikian juga hasil analisa prospek pengembangannya menunjukkan trend yang sangat significant. Rencana pengembangan ekowisata goa di Kabupaten Gunungkidul dapat diimplementasikan dengan pengaturan zonasi pemanfaatan secara konsisten. Dengan melibatkan semua pihak secara partisipatif dengan melakukan sosialisasi dan promosi yang terus menerus secara intensif. Untuk itu perlu didukung oleh penelitian lebih lanjut baik secara ekologi, teknis maupun ekonomis.
Almost a half (49,49%) of Gunungkidul Regency area consists of kirss especially inner-karsts and outer-karsts phenomena which have strategic value of science, economic and humanity. Therefore by acclamation the International Union of Speologi proposed it as “World Natiiral Heritageâ€. Considenng its nature of being easily siibjected to degradation, special treatment is needed in managing karsts area. Making it an ecotourism object was a wise step for the sake of conservaion and science, also it could give economic benefit for the local community and govern ment. This research was aimed to examine the conditioij and potency of karsts area by identifying cave, vegetation and animals’ appropriateness as the objects. Besides that, it was also aimed to find out community’s and tourists’ perception towards the cave ecotourism development plan as an input to determine the direction of ideal, long-lasting and continuous cave ecotourism development policy. The research methods used were survey and interview by using quantitative and qualitative approach. Primary data gathering was conducted through field observation. sample taking. iluerviewing Tespondents and note taking as well as documentation. Cave identification was conducted through rating (scoing), data about vegetation was taken using plot sampling; data about animals was gathered from the result of traversing and from information given by the local residents. Tourists’ perception data was taken from the questionnaire disthbution to respondents who were chosen accidental sampling. The community’s perception data was taken using purposive samplmg. After that, the obtained data ‘jas analyzed descriptively and by using SWOT to find out its appropriateness. And then. to detennine the direction of management policy so that it could be long- lasting. it is necessary to make arrangemems through zone usage based on its allotment; and so that it could be continuous, it is necessary to know the prospect of its development by predicting the number of tourists and the amount of income using Simple Linear Regression analysis. The research result showed that karsts cave ecotourism was appropriate to be developed because it has 10 potential caves, outstanding varieties of vegetation and animals for 61 species of vegetation and 41 species of animals were found there. Several of them are very potential and have high economic values; they are teak, swallows and bats. Besides that, it was also supported by the good condition and perception both from the community and tourists, which had been considered from various aspects and reflected positive encouragement. Positive encouragement came from the local government and business world as well. Tourism visit characteristics also showed positive indication. Likewise, the result of development prospect analysis showed a very significant trend. The plan of developing cave ecotourism development. in Gunungkidul Regency could be implemented by arranging consistent zone usage, which involve all parties in a participative manner by conducting continuous socialization and promotion intensively and supported by further research ecologically, technically as well as economically. Keywords: karsts, conservation, ecotourism, Gunungkidul Regency
Kata Kunci : Ekowisata Goa,Kawasan Karst