PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS DAN PIRANTI LUNAKNYA UNTUK OPTIMASI SAFETY STOCK BATUBARA DENGAN MEMPERHATIKAN BERBAGAI VARIABEL DALAM SEBUAH PLTU
Auliya Katharsis Rossetawati, Ir. Hari Agung Yuniarto, M.Sc., Ph.D, IPU. ASEAN Eng
2016 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRIListrik telah menjadi kebutuhan penting bagi semua orang di dunia. Di Indonesia, pihak yang bertanggung jawab untuk menyediakan listrik yaitu PLN (Perusahaan Listrik Negara). PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) merupakan penyumbang kapasitas terpasang terbesar untuk PLN. Bahan bakar yang digunakan dalam sebuah PLTU dapat berupa gas, minyak bumi, batubara, biomass, dll. Di Indonesia sendiri sebagian besar PLTU menggunakan batubara sebagai bahan bakar utamanya. Permasalahan yang dialami sebuah PLTU yaitu terkait dengan cuaca ekstrim, adanya gelombang besar sehingga pengiriman batubara menggunakan tongkang menjadi tidak on schedule. Untuk menanggulangi hal ini diperlukan adanya safety stock batubara dalam sebuah PLTU. Safety stock atau persediaan pengaman merupakan persediaan yang harus ada untuk mengantisipasi permintaan yang memiliki unsur ketidakpastian. Safety stock diperlukan dalam sebuah perusahaan untuk mencegah terjadinya stockout dan untuk menjaga agar service level tetap tinggi. Stockout yaitu kondisi dimana jumlah permintaan (demand) melampaui jumlah persediaan sehingga perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan yang pada akhirnya berakibat pada timbulnya kerugian. Perhitungan safety stock dapat berubah sesuai dengan replenishment policy, keadaan demand dan lead time, serta jenis service level. Dalam perhitungan safety stock di sebuah PLTU diperlukan data demand/kebutuhan batubara serta data supplier lead time. Data demand/kebutuhan batubara di sebuah PLTU dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dari perhitungan menggunakan variabel-variabel tertentu dan dari historical data nya. Pada studi kasus di PLTU Tanjung Jati B membutuhkan variabel berupa unit capacity, load factor, service hours, heat rate, dan caloric value untuk menghitung demand batubara. Sedangkan pada studi kasus di PLTU Rembang membutuhkan daya terpasang, capacity factor, specific fuel consumption, dan jam operasi untuk menghitung demand batubara. Model matematis untuk perhitungan safety stock dibuat dengan memperhatikan variabel-variabel tersebut. Demand serta lead time kemudian dimasukkan dalam rumus safety stock dan dihasilkan nilai safety stock untuk empat kondisi yaitu demand tetap atau demand variasi dan service level atau fill rate. Setelah model matematis dibuat serta safety stock dihitung selanjutnya dibuat piranti lunak untuk mempermudah perhitungan safety stock.
Kata Kunci : Safety Stock, Reorder Point, Batubara, PLTU, review policy, service level, fill rate.