Laporkan Masalah

Efektivitas pendidikan kesehatan melalui metode teman sebaya di SMU 3 Maret dan metode klasikal di SMU Muhammadiyah 2 Yogyakarta terhadap pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS

SULISTYOWATI, Tri Ribut, Prof.dr. Djaswadi Dasuki, MPH.,Sp.OG.,Ph.D

2004 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Remaja merupakan kelompok beresiko terhadap penularan HIV/AIDS. Melalui pendidikan kesehatan diharapkan remaja dapat memahami penularan dan pencegahan HIV/AIDS, sehingga dapat memutuskan mata rantai penularan baik melalui hubungan seks maupun pemakaian NAPZA lewat jarum suntik. Untuk mencapai tujuan program pencegahan HIV/AIDS melalui jalur sekolah perlu dipertimbangkan pemakaian metode yang efektif dalam menyampaikan materi agar tercapai tujuan pendidikan yaitu memberikan pengetahuan, membentuk sikap dan perilaku protektif terhadap penularan HIV/AIDS. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan melalui metode teman sebaya di SMU 3 Maret Sleman Yogyakarta dan metode klasikal di SMU Muhammadiyah 2 Kota Yogyakarta terhadap pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS. Metode: Jenis penelitian adalah quasi experimental dengan rancangan static group comparison, analisa yang digunakan ex post facto analysis. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner, data kualitatif dikumpulkan dengan FGD pada 8 siswa dan indepth interview pada 2-3 orang fasilitator. Terdapat 2 kelompok sampel, yaitu pendidikan dengan metode teman sebaya dan metode klasikal. Jumlah sampel 76 siswa yang dipilih secara purposive sampling dengan memakai kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data untuk membandingkan pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS antara metode teman sebaya dan metode klasikal digunakan Mann-Whitney U-test dengan taraf signifikan 0,05. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Nilai rata-rata pengetahuan pada metode teman sebaya 26,61 (±5,01) dan mean rank 45.04, sedangkan nilai rata -rata pengetahuan metode klasikal 22,39 (± 5,65) dan mean rank 31,96 (p<0,05). Nilai rata -rata sikap siswa pada metode teman sebaya 48,89 (±4,58) dan mean rank 45,50 sedang sikap siswa pada metode klasikal 45,58 (±5,06) dan mean rank 31,50 (p<0,05). Hasil analisis regresi linier ganda hanya metode teman sebaya yang berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap (p<0,05) sedangkan variabel jenis kelamin dan sumber informasi tidak berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap siswa tentang HIV/AIDS (p>0,05). Kesimpulan: Pendidikan kesehatan melalui metode teman sebaya lebih efektif terhadap pengetahuan dan sikap siswa tentang HIV/AIDS dibandingkan dengan pendidikan kesehatan melalui metode klasikal.

Background: Teenagers are those who have risk toward HIV/AIDS transmission. Through health education, it is expected that teenagers awareneas of the transmission and prevention of HIV/AIDS is increased. To reach the objective of HIV/AIDS prevention program through school education, an effective method in giving the material should be sought Objective: the study aimed to examine the effectiveness of health education through peer group method in SMU 3 Maret Sleman Yogyakarta and classical method in SMU Muhammadiyah 2 Kota Yogyakarta toward knowledge and attitude regarding HIV/AIDS. Method: The research was quasi experimental with static group comparison design, the analysis used ex post facto analysis. Data were collected through questioner, focus group discussion and in-depth interview towards student and fasilitators. The subject was 76 students who were selected with purposive sampling method and divided into treatment (peer method) and control (classical group method). Data analysis used Mann-Whitney U-test with significance level of 0,05. Result: The average rate of knowledge in peer group method was 26,61, (±5,01) and mean rank was 45,04, while in classical group method was 22,39, (±5,65) and mean rank 31,96 (p<0,05). The average rate of student’s attitude in peer group method was 48,89, (±4,58) and mean rank was 45,50, while in classical group method was 45,58 (±5,06) and mean rank 31,50 (p<0,05). The result of multiple regression analysis showed that only peer group method that influenced knowledge and attitude (p<0,05) while variable of sex and information source did not influence knowledge and attitude of students regarding HIV/AIDS (p>0,05). Conclusion: Health education through peer group method was more effective toward knowledge and attitude of students regarding HIV/AIDS than through classical method.

Kata Kunci : Kesehatan Remaja, Pengetahuan dan Sikap, HIV/AIDS, Pendidikan Kesehatan, Health education, HIV/AIDS, peer group method, classical method, knowledge, attitude


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.