Laporkan Masalah

EVALUASI ALAT PENGUKURAN SITUATIONAL AWARENESS

Yohanes Tito Wibisono, Prof. Ir. Budi Hartono, S.T., MPM. Ph.D., IPU., ASEAN Eng

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRI

Situational Awareness (SA) adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan. SA terkait dengan kepekaan dan pemahaman seseorang terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam menganalisis situational awareness terdapat berbagai metode pengukuran yang dapat dipakai. Metode tersebut secara garis besar dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok yaitu: Freeze Probe Technique, Real-time Probe Technique, Self-rating Technique, Observer-rating Technique, Performance Measures dan Process Indices. Sampai saat ini, evaluasi terkait metode-metode pengukuran SA tersebut masih sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode yang reliable dan valid untuk mengukur situational awareness. Nilai SA diukur dengan metode yang dapat dilakukan dengan cara simulasi dan tidak membutuhkan seorang expert dalam pengukurannya. Metode yang dievaluasi adalah: metode Freeze Probe Technique yaitu Situational Awareness Global Assesment Technique (SAGAT), metode Real-time Probe Technique yaitu Situation Present Assesment Method (SPAM), dan metode Self-rating Technique yaitu Situation Awareness Rating Technique (SART). Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 14 responden yang melakukan simulasi mengendarai mobil dengan 2 kondisi perlakuan. Simulasi 1 dengan kondisi high physical workload dan simulasi 2 dengan kondisi normal workload. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa metode yang nilai reliabilitas inter rater paling tinggi untuk menghitung situational awareness adalah metode SART dan SPAM Response Time pada kondisi normal workload dengan koefisien korelasi sebesar 0,452. Namun hubungan kedua metode ini dinyatakan tidak valid di mana terdapat perbedaan signifikan antara hasil ke 2 metode. Hal ini ditunjukkan oleh hasil dari uji construct validity, di mana kondisi normal workload memiliki p-value > 0,05. Metode yang reliabilitasnya tinggi untuk menghitung risky behavior adalah SART dengan SAGAT pada kondisi normal workload dengan nilai koefisien korelasi 0,467. Selain itu kedua perbandingan korelasi metode ini juga dinyatakan tidak valid, dapat dilihat dari nilai p-value > 0,05. Dengan demikian dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode yang reliable adalah SART pada kondisi normal workload untuk mengukur situational awareness dan risky behavior. Namun dari hasil uji construct validity tidak terdapat metode yang valid, hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya korelasi antara satu metode dengan metode lainnya. Selain itu dari hasil regresi logistik ordinal dapat disimpulkan bahwa data yang dihasilkan dari penelitian sesuai dengan prediksi model regresi untuk semua kondisi dan metode, namun variabel situational awareness tidak signifikan mempengaruhi risky behavior.

Kata Kunci : situational awareness, physical workload, risky behavior, SAGAT, SART, SPAM

  1. S1-FTK-2015-Yohanes_Tito_Wibisono-abstract.pdf  
  2. S1-FTK-2015-Yohanes_Tito_Wibisono-bibliography.pdf  
  3. S1-FTK-2015-Yohanes_Tito_Wibisono-tableofcontent.pdf  
  4. S1-FTK-2015-Yohanes_Tito_Wibisono-title.pdf