Perbedaan tingkat pendidikan anak menurut kondisi sosial ekonomi rumah tangga di propinsi D.I. Yogyakarta : Analisis data SUSENAS KOR 2006
Antonius Sigit Pamungkas, Drs. Alip Sontosudarmo, M.S.
2009 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANMeningkatnya angka anak putus sekolah merupakan masalah serius yang perlu segera di atasi, turunnya kualitas sumber daya manusia akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Masalah pendidikan pada kenyataannya tidak semata-mata ditentukan oleh faktor sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah, melainkan ditentukan oleh berbagai faktor antara lain partisipasi orang tua dalam pendidikan anak. Penelitian ini bertujuan untuk (1). mengetahui hubungan antara pendidikan anak dengan pendidikan kepala rumah tangga, (2). mengetahui perbedaan pendidikan anak menurut jenis kelamin anak, (3). mengetahui hubungan antara pendidikan anak dengan pengeluaran rumah tangga. Penelitian tentang perbedaan kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap tingkat pendidikan anak ini menggunakan data sekunder yaitu Susenas kor 2006 Provinsi D.I. Yogyakarta. Data Susenas merupakan data sosial ekonomi yang paling baik untuk menganalisis keadaan sosial ekonomi masyarakat dibandingkan survai-survai yang lain. Provinsi D.I. Yogyakarta dipilih sebagai obyek penelitian karena memiliki karekteristik sosial ekonomi yang heterogen yang disebabkan karena terdapat berbagai kelompok sosial. Tingkat pendidikan anak Kota Yogyakarta lebih baik dibandingkan dengan daerah lain, Kabupaten Gunung Kidul merupakan daerah yang mempunyai pendidikan anak terendah. Pendidikan kepala rumah tangga di Kabupaten Gunung Kidul mempunyai hubungan dengan pendidikan anak, kepala rumah tangga yang memiliki pendidikan tinggi pendidikan anaknya juga tinggi, di Kota Yogyakarta pendidikan anak tidak bergantung pada pendidikan kepala rumah tangga, tidak selalu pendidikan kepala rumah tangga rendah mempunyai anak yang pendidikannya rendah juga. Pendidikan anak menurut jenis kelamin anak tidak terdapat perbedaan, hal ini berarti bahwa anak laki-laki dan perempuan mempunyai tingkat pendidikan yang hampir sama, bahkan di Gunung Kidul persentase anak perempuan yang menduduki tingkat perguruan tinggi lebih besar dari anak laki-laki. Ditinjau dari pengeluaran rumah tangga, pendidikan anak pada rumah tangga yang memiliki pengeluaran diatas Rp 877.200 mempunyai persentase yang lebih besar pada tingkat sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Persentase pendidikan anak pada rumah tangga yang memiliki pengeluaran Rp.224.936-Rp.877.200 terbesar pada tingkat sekolah dasar, persentase tersebut menurun seiring meningkatnya jenjang pendidikan terutama di Kabupaten Gunung Kidul.
-
Kata Kunci : pendidikan, rumah tangga, sosial ekonomi,DIY,Kota Yogyakarta