Religiusitas Tarian Lengger :: Desa Gerduren Kecamatan Purwojati Banyumas
SURAJI, Robertus, Dr. Irwan Abdullah
2004 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan AgamaTarian lengger adalah tarian rakyat yang tumbuh subur di wilayah eks-Karesidenan Banyumas, khususnya di daerah pertanian atau di desa-desa. Tarian ini merupakan sisa peninggalan kebudayaan Hindu. Suatu sekte dalam agama Hindu yaitu Cakta Tantrayana menyembah Dewi Durga sebagai dewi kesuburan. Dalam upacara pemujaan untuk memohon kesuburan digunakanlah tarian-tarian sejenis lengger. Ketika ajaran Hindu tersebut sampai di Jawa terjadi transformasi makna tarian ini karena adanya sinkritisme dengan keyakinan masyarakat Jawa akan adanya Dewi Sri sebagai dewi kesuburan. Pada jaman dahulu di daerah Banyumas tarian lengger menjadi perangkat sosial masyarakat untuk bersyukur kepada para Dewa sesudah masa panen tiba. Dalam perkembangannya di kemudian hari tarian lengger mengalami diferensiasi makna, dari makna religius ke makna sekular, bahkan tarian ini mengarah pada eksploitasi erotisme. Masyarakat desa Gerduren yang sampai saat ini masih menghidupi tarian lengger ini, merasa bahwa tarian tersebut sebagai bagian dari kehidupan masyarakat desa Gerduren. Sampai saat ini mereka melakukan ritual tertentu untuk menghidupi komunitas tarian tersebut. Ritual yang dijalankan oleh komunitas lengger desa Gerduren berkaitan dengan keyakinan mereka adanya makhluk halus sebagai pelindung tarian lengger. Makhluk halus yang biasa disebut indang tersebut bernama Kastinem. Kehadiran indang Kastinem dalam suatu pertunjukan lengger dipercaya dapat memberikan kekuatan adikodrati kepada penari lengger. Kepercayaan tentang adanya indang Kastinem dalam keyakinan mereka tidak bertentangan dengan kepercayaan mereka kepada Tuhan. Dalam pembacaan penulis, keyakinan adanya indang Kastinem merupakan manifestasi kerinduan mereka akan Allah yang imanen, Allah yang dekat dan menyertai mereka. Komunitas lengger desa Gerduren sadar betul bahwa mereka tidak akan mampu mengatasi permasalahan kehidupan dengan kekuatan mereka sendiri. Mereka membutuhkan bantuan kekuatan dari luar diri mereka. Kekuatan itu mereka temukan dalam diri indang Kastinem yang mereka percayai juga berasal dari Allah. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tarian lengger dari desa Gerduren masih mempunyai religiusitas tertentu.
Dance of lengger is folk dance that thrives in the region of ex-Karesidenan Banyumas, especially in the agricultural area or in villages. This dance represents traces of the previous Hindu culture. A sect of Hinduism that is Cakta Tantrayana belived in Goddess of Durga as the vertility goddess. In worship ceremonies, the dance like lengger were used to request fertility. When the Hindu teaching reached Java there was transformation of meaning in this dance, caused by syncretism with Javanese belief. In Java, Goddess of Sri was believed goddess. Long ago in the area of Banyumas, dance of lengger became social the tool of society to be grateful to all Deities after harvest. In its growth later on dance of lengger naturally had meaning differentiation, of religious meaning to secular meaning. This dance today in some ways exploits the erotic. Village societies of Gerduren that till now still take care of this dance of lengger, feel that dance is the part of society life of Gerduren village. Till now they do certain rituals to take care of dance community. Rituals run by lengger community of Gerduren village relate their belief of existence of spirit as protector of dance of lengger. The spirit which is ordinarily referred to as the indang so called Kastinem. Attendance of Kastinem indang in an show of lengger is believe to give supernatural strength to the dancer of lengger. Trust about existence of indang Kastinem in their belief does not oppose their belief in God. In reading of the writer, believing of existence of indang Kastinem represents manifestation of alonging of God which is immanent, God which is near by and accompany them. Lengger community of Gerduren village have the conscious that they will not overcome problems of life with their own. They require strength aid from outside themseves. That strength they find in indang Kastinem which they trust also comes from God. Of above mentioned description, it can be concluded that dance of lengger of Gerduren village still has certain religious meaning.
Kata Kunci : Religiusitas,Tarian Lengger,Transformasi, religiosity, transformation, differentiation