Kajian kerawanan pangan untuk penentuan prioritas penanganan rawan pangan di kabupaten Kulonprogo propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Asti Rumiatun, Drs. Agus Sutanto, M.Sc.
2006 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHKondisi kerawanan pangan merupakan cerminan situasi daerah yang memiliki tingkat ketersediaan dan konsumsi yang tidak cukup untuk memenuhi standart bagi pertumbuhan dan kesehatan sebagian besar masyarakatnya. Variasi aspek wilayah (kondisi fisik/alam dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat) memiliki pengaruh besar terhadap situasi kerawanan pangan di Kab. Kulon Progo. Variasi kondisi wilayah inilah yang menyebabkan pula terjadinya perbedaan tingkat kerawanan pangan antar desa di Kab. Kulon Progo. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1). Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerawanan pangan di Kab. Kulon Progo, 2). Mengetahui tingkat kerawanan pangan dan pola spasialnya di Kab. Kulon Progo, 3). Mengetahui tipologi wilayah berdasarkan tingkat kerawanan pangan terkait dengan tingkat kemiskinan, serta 4). Mengetahui wilayah-wilayah prioritas untuk penanganan kerawanan pangan di Kab. Kulon Progo serta kebijaksanaan yang perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis data sekunder yang didukung pula dari hasil RRA (Rapid Rural Appraisal). Data-data sekunder diolah dengan bantuan program SPPS, yang meliputi: analisis faktor, korelasi, matrik hubungan dan ANOVA. Dari hasil analisis faktor didapatkan skor faktor yang kemudian dijumlahkan sebagai dasar untuk menentukan tingkat kerawanan pangan. Skor faktor total menurut standart deviasi di bagi menjadi 3 klas yaitu: rawan pangan rendah, sedang dan tinggi. Lingkup daerah penelitian ini adalah seluruh desa (88 desa) di Kab. Kulon Progo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 faktor utama penyusun kerawanan pangan yaitu: faktor pertanian, faktor kemampuan ekonomi dan faktor kesehatan. Faktor pertanian terdiri dari indikator: persentase ketersediaan pangan beras per kebutuhan penduduk, persentase lahan teririgasi, persentase luas penguasaan lahan pertanian. Faktor kemampuan ekonomi terdiri dari indikator: persentase KK tani, persentase kepemilikan telepon, persentase kepemilikan mobil. Faktor kesehatan terdiri dari indikator: persentase balita gizi buruk. Desa-desa di Kab. Kulon Progo sebagian besar termasuk rawan pangan tinggi yang mencapai 31 desa (35,23%), rawan pangan sedang 29 desa (32,95 %) dan rawan pangan rendah 28 desa (31,82%). Desa-desa yang termasuk rawan pangan tinggi mengelompok di Kulon Progo bagian barat dan utara yang merupakan daerah perbukitan. Desa-desa rawan pangan sedang dan rendah tersebar di Kulon Progo bagian timur dan selatan yang sebagian besar berada di daerah datar. Daerah perdesaan di Kab. Kulon Progo memiliki kecenderungan mengalami rawan pangan lebih tinggi daripada di daerah perkotaan.
-
Kata Kunci : rawan pangan, topografi, ketidakcukupan pangan, kemiskinan,Kulonprogo,DIY