Pengaruh Beberapa Merek Sabun Sulfur Terhadap Pertumbuhan Candida SP (In-Vitro)
Eva Lystia Dewi, Dra. Ning Rintiswati, M.Kes
1996 | Skripsi | S1 KEDOKTERANInfeksi jamur mudah terjadi didaerah yang beriklim tropis dan lembab, termasuk di Indonesia. Dewasa ini dilaporkan terjadi peningkatan prevalensi penyakit jamur pada kulit. Suatu produk yang saat ini sedang Dipasarkan sebagai anti jamur pada kulit adalah sabun yang mengandung sulfur. Oleh karena itu mulai banyak diteliti pengaruh sabun sulfur terhadap pertumbuhan berbagai jamur. Sabun sulfur telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan Trichophyton rubrum. Tetapi belum terbukti dapat menghambat pertumbuhan Candida sp., padahal penyakit kulit yang disebabkan Candida sp., sering terjadi. Sabun sulfur terdiri dari komponan sabun sebagai bahan pembawa dan sulfur sebagai bahan aktif. Kedua komponen tersebut mempunyai sifat antiseptik dengan mekanisme yang berlainan. Mekanisme efek fungisid sulfur antara lain dengan meningkatkan pelepasan proton sehingga reaksi oksidasi- reduksi protoplasma jamur terganggu dan sel jamur kehilangan energinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh beberapa merk sabun sulfur terhadap pertumbuhan Candida sp. Dalam penelitian ini digunakan Candida sp. sebagai sampel penelitian yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Pada kelompok A dilakukan pemberian 3 merek sabun sulfur sedangkan kelompok B diberi 3 merek sabun non sulfur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode dilusi untuk mengetahui pengaruh kelompok sabun sulfur dan sabun non sulfur dalam menghambat pertumbuhan Candida sp., Hambatan pertumbuhan ditunjukkan dengan tidak timbulnya kekeruhan pada tabung setelah dilakukan kontak antara Candida sp. dalam media CGY dengan suspensi sabun. Kemudian pengaruh kedua kelompok sabun tersebut diuji kemaknaannya dengan cara repeat measurenment menggunakan uji analisis varian searah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok sabun yang diuji dapat menghambat pertumbuhan Candida sp. (In-Vitro). Setelah dilakukan uji kemaknaan dengan analisis varian searah menunjukkan hasil tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara pengaruh sabun sulfur dengan pengaruh sabun non sulfur dalam menghambat pertumbuhan Candida sp. (P > 0.05). Dengan demikian berarti pengaruh sabun sulfur dalam menghambat pertumbuhan Candida sp. (In-Vitro) adalah sama dengan pengaruh sabun yang tidak mengandung sulfur.
Kata Kunci : Sabun Sulfur, Infeksi Jamur, kulit