Laporkan Masalah

Peran politik angkatan muda Parta Golkar dalam Pemilu 2004 :: Penelitian di Kabupaten Sleman

WIBOWO, Aji, Prof.Dr. Sunyoto Usman

2004 | Tesis | S2 Ilmu Politik

Akselerasi dinamika reformasi dewasa ini telah memunculkan berbagai perubahan yang sangat luas terhadap tatanan fungsi, struktur dan format institusi sosial, organisasi partai politik dan organisasi kepemudaan. Perubahan ini ditandai dengan berakhimya era 5 (lima) paket undang-undang politik yang mensyaratkan hanya ada 2 (dua) partai politik dan GOLKAR dengan sistem massa mengambang, serta munculnya era multi partai dewasa ini yang memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk mendirikan partai politik maupun hubungannya dengan organisasi kepemudaan seaspirasi. Dalam sejarahnya sejak menjadi peserta Pemilu pada 1971 secara kelembagaan Golkar memiliki tiga pilar utama, yakni struktur Golkar mulai dari tingkat pusat sampai ke daemh tingkat desa dan basis pendukung yang berasal keluarga besar jajaran birokrasi dan keluarga besar ABRI. Ketiga basis ini kemudian diformalkan secara struktural dalarn mekanisme jalur A, B, dan G. Masing-masing jalur (A,B,G) ini kemudian membina potensi generasi muda a melalui pendirian organisasi -organisasi kepemudaan dengan ciri khasnya masing- masing. Organisasi -organisasi kepemudaan tersebut akhirnya menj adi alat mobilisasi dukungan dari elemen-elemen kepemudaan. Dengan lahirnya era reformasi, Partai Golkar dituntut melakukan penyesuaian dan pembaharuan temtama dengan lahirnya undang-undang barn di bidang politik. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik yang menegaskan bahwa Pegawai Negen‘ tidak boleh menjadi anggota dan pengurus dan' partai politik serta birokrasi bersifat netral. Sej alan dengan itu, ABRI juga dituntut untuk menj aga netralitasnya terhadap semua panai politik. Perubahan peraturan ini menimbulkan berbagai perubahan dan pergeseran. Beberapa organisasi yang dulu ikut mendirikan dan yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Golkar mulai melakukan reposisi, ada yang menjadi organisasi yang independen dan ada yang tidak lagi menyalurkan aspirasinya kepada Partai Golkar. Bahkan ada di antara merekayang berubah partai politik.Adanya perubahan dan pergeseran ini tentu saja mempengaruhi basis dukungan partai Golkar di masyarakat. Dalam kerangka memformulasikan dukungan generasi muda dan mengefektifkan fungsi serta perannya terhadap partai Golkar, maka pada tanggal 9 Februari 2002 dibentuklah organisasi sayap pemuda dengan nama Angkatan Muda Partai Golkar. Organisasi Ankatan Muda Partai Golkar ini menjadi menarik untuk dikaji karena menjelang pemilu 2004 setiap partai dituntut untuk konsolidasi menjeluruhdalam rangka membangun akses dan memperkuat kinerjannya pada segmen masyarakat kepemudaan yang memiliki potensi dan kontribusi bagi eksistensi partai politik. untuk melihat fenomena organisasi sayap Partai Golkar ini, penulis menganalisa peran dan fungsinya bagi perkembangan Partai Golkar khususnya pada pemilu 2004 dengan penelitian di Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif analissi dengan data-data yang berasal dari hasil observasi dan interview. Penelitian difokuskan pada dinamika obyek yang diteliti yang selanjutnya dikonstruksikan dengan teori interorganisation relationship untuk menghasilkan rumusan kesimpulan dan rekomendasi. Setelah dilakukan observasi terhadap organisasi AMPG dapat disimpulkan sebagai berikut : secara kelembagaan Organisasi Angkatan Muda Partai Golkar merupakan bagian ,dari Partai Golkar . Hal ini diwujudkan melalui adanya interlock antar dewan pimpinan di semua tingkatan dengan ketentuan Ketua AMPG dari Tingkat Pusat sampai Kabupatcn dij abat 'oleh Wakil Ketua Dewan Pimpinan Partai sesuai tingkatannya Aspek inilah yang membedakannya dengan organisasi kepemudaan Golkar sebclumnya. Selanjutnya dalam kaitannya dengan Pemilu 2004, Angkatan Muda Partai Golkar khususnya. Kabupaten Sleman mempunyai peran yang cukup Significant terutama melalui kegiatan; konsolidasi A kelembagaan, menyiapkan kadcr’ penggerak partai, aksi penggalangan massa, penyusunan caleg dan menyukseskan program pemenangan Pemilu 2004. Penn yang cukup menonjol nampak dalam bidang penggalangan massa maupun penyusunan Calon Legislatif, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam hal pelaksanaan program maupun pcndanaan AMPG Kabupaten Sleman masih sangat tergantung pada DPD II Partai Golkar Sleman, ketergantungan ini secara kelembagaan akan mcnguxangi otonomi den kewenangan ' AMPG Sleman dalam f memutuskan kebijakan organisasi.

Kata Kunci : Partai Golkar,Peran AMPG,Pemilu 2004


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.