Laporkan Masalah

EVALUASI AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA WAREHOUSE DENGAN METODE OCRA INDEX

Louvie Lambok Arisiando, Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc. Ph.D., IPM. ASEAN. Eng

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRI

Aktivitas Manual Material Handling di industri masih sering dilakukan karena dinilai mudah diterapkan dan waktu implementasi yang lebih singkat. Proses penanganan material secara manual jika tidak dilakukan secara tepat dapat menyebabkan masalah gangguan muskuloskeletal. Gangguan muskuloskeletal atau Muskuloskeletal Disorder terjadi akibat aktivitas kerja dengan beban statis yang berulang dan dalam jangka waktu yang lama. Di proses bongkar pada gudang PT X terdsapat aktivitas MMH untuk menyelesaikan proses bongkar yaitu mengangkat material, memindahkan material dan menurunkan material. Oleh karena aktivitas Manual Material Handling yang beresiko meniumbulkan gangguan muskuloskeletal, evaluasi aktivitas secara aspek ergonomi dibutuhkan untuk meminimalisir resiko tersebut. Aspek ergonomi yang berpotensi untuk menyebabkan terjadinya gangguan muskuloskeletal antara lain adalah posisi dan sikap kerja. frekuensi kerja, derta durasi pekerjaan berulang yang dilakukan pekerja. Metode yang dipakai untuk mengevaluasi faktor reiko penyebab gangguan muskuloskeletal tersebut adalah metode Occupational Repetitive Analysis (OCRA) Index. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas MMH pada pekerjaan di proses bongkar PT X yang menggunakan metode OCRA Index. Objek yang dievaluasi dalam penelitian di PT X adalah helper berjumlah 6 orang yang membongkar material dengan berat 25 Kguntuk shift 1 di bulan September 2015. Proses bongkar yang dijadikan faktor reiko adalah pada material yang diangkat mencapai beban maksimum 76,998 Kg dan beban rata-rata 42,238 Kg. Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan adalah keluhan yang dirasakan operator pada saat selesai melakukan aktivitas Manual Material Handling, data tindakan teknis dengan rekaman aktivitas kerja, faktor kekuatan,, faktor postur, faktor pemulihan kerja, faktor durasi,dan faktor pengulangan. Data tersebut kemudian dinilai dengan menggunakan metode OCRA index yang kemudian akan ditentukan tingkat resikonya. Berdasarkan hasil evaluasi kemudian diberikan rekomendasi yang akan dibandingkan dengan hasil rekomendasi selanjutnya. Observasi dengan menggunakan metode Nordic Body Map. Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui bagian tubuh mana yang dialami oleh pekerja saat melakukan aktivitas MMH. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa 3 dari 5 orang (60 %) pekerja mengalami keluhan sakit di bagian lengan atas setelah bekerja. Hasil OCRA index menunjukkan nilai 4.60 untuk beban 76,998 Kg dan 2.11 untuk beban 42,238 Kg. Rekomendasi yang diberikan antara lain memperpendek jarak kerja, mengatur waktu pemulihan. Nilai tingkat resiko yang dinilai oleh OCRA Index setelah rekomendasi adalah 2.71 Kata kunci: Ergonomi, Manual

Kata Kunci : Ergonomi, Manual Material Handling, OCRA Index, Gangguan Muskuloskeletal, Warehouse

  1. S1-FTK-2015-Louvie_Lambok_Arisiando-abstract.pdf  
  2. S1-FTK-2015-Louvie_Lambok_Arisiando-bibliography.pdf  
  3. S1-FTK-2015-Louvie_Lambok_Arisiando-tableofcontent.pdf  
  4. S1-FTK-2015-Louvie_Lambok_Arisiando-title.pdf