Laporkan Masalah

Potensi sumberdaya material bahan bangunan di sungai Boyong kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

A. Priyo Hutomo, Drs. Widiyanto, M.S.; Drs. Suprapto Dibyosaputro, M.Sc.

1997 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Seiring dengan meningkatnya laju pembangunan fisik di berbagai sektor di Indonesia, maka kebutuhan material bahan bangunan berupa pasir dan batu juga akan meningkat. Berdasarkan hal tersebut dirasa perlu untuk menginventarisasi potensi sumber daya material bahan bangunan yang terdapat di suatu daerah guna menunjang pembangunan fisik di masa sekarang dan masa yang akan datang. Penelitian mengenai potensi sumber daya bahan bangunan ini dilaksanakan di Sungai Boyong, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi sumber daya material bahan bangunan yang meliputi kualitas, kuantitas, dan persebarannya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel untuk menentukan kualitas bahan didasarkan pada satuan morfologi lereng, yaitu sebanyak 3 lokasi titik sampel. Penentuan titik lokasi pengukuran volume mengacu pada titik-titik lokasi sampel penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Seksi Penyelidikan Gunungapi Merapi, Direktorat Vulkanologi Yogyakarta. Teknik penelitian dengan percobaan laboratorium dan pengukuran langsung di lapangan. Pengolahan data dilakukan dengan teknik pengharkatan. Data evaluasi didasarkan pada persebaran kualitas dan kuantitas materi, dan kemudian dikaitkan dengan aspek lain, yaitu aksesibilitas dan Daerah bahaya Gunungapi Merapi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa material bahan bangunan di lokasi Turgo berkualitas sedang, sedangkan lokasi Puluwatu dan Gemawang berkualitas baik. Kuantitas material bahan bangunan sepanjang 21700,84 m di Sungai Boyong berjumlah 3.586.485,72 m. Persebaran potensi material di Sungai Boyong bagi peruntukan bahan bangunan adalah, sebanyak 62,50 % berpotensi rendah, 25% berpotensi sedang, dan 12,50 % berpotensi tinggi. Aksesibilitas dari jalan utama ke tempat kesukaan material cukup baik, hanya saja kondisi jalan tanah menuju Sungai Boyong dari jalan aspal menjadi becek dan berlumpur pada musim hujan. Berdasarkan Peta Daerah Bahaya Gunungapi Merapi, daerah di sekitar Turgo hingga hulu merupakan Daerah Terlarang, daerah Kalireso sampai selatan Turgo merupakan Daerah Bahaya I, sedangkan mulai dari Kalireso ke selatan termasuk Daerah Bahaya II. Dengan asumsi bahwa kebutuhan masyarakat akan bahan bangunan sepanjang tahun adalah tetap (252.000 m²) dan tidak ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi, maka kuantitas yang ada di Sungai Boyong dapat mencukupi kebutuhan masyarakat selama 14 tahun. Aktivitas segala material bahan bangunan yang potensial adalah di lokasi yang memiliki potensi tinggi, ditinjau dari segi kualitas, kuantitas, aksesibilitas, dan kaitannya dengan Daerah Bahaya Merapi, yaitu di lokasi Puluwatu dan Wonorejo.

-

Kata Kunci : Potensi sumberdaya material, Bahan bangunan,Sleman,DIY

  1. S1-1997-61224-Abstract.pdf  
  2. S1-1997-61224-Bibliography.pdf  
  3. S1-1997-61224-TableofContent.pdf  
  4. S1-1997-61224-Title.pdf