Frekuensi dan distribusi Batu Saluran Kemih Anak Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Lusia Anggraini, dr. MP Damanik; dr. bambang Soejatno
1993 | Skripsi | S1 KEDOKTERANTelah dilakukan penelitian retrospektif tentang “Frekuensi dan Distribusi batu Saluran Kemih Anak di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta” selama kurun waktu Januari 1988 sampai dengan Desember 1992. Ditemukan 17 penderita dari 8231 penderita rawat inap dan hanya 16 penderita yang dapat diteliti lebih lanjut. Terdiri dari 14 (87,5%) penderita laki-laki dan 2 (12,5%) penderita wanita dengan perbandingan 7;1. Umur penderita berkisar antara 2 tahun sampai 13 tahun dengan penderita terbanyak umur 4 tahun dan 9 tahun. Diagnosis batu saluran kemih ditegakkan dengan pemeriksaan gejala klinis, laboratorium, dan radiologik. Letak batu menentukan gejala yang timbul. Batu terbanyak di kandung kemih (50%) dengan gejalanya yaitu Disuria (43,75%), miksi mengejan (43,75%), hematurin (25%), dan menarik penis waktu miksi (12,5%). Batu di ginjal sedikit menimbulkan gejala klinis. Kolik atau nyeri pinggang menjalar khas untuk batu di ureter. Terdapat seorang penderita yang batunya disertai infeksi saluran kemih. Sebagian besar penderita (75%) dilakukan operasi untuk mengambil batunya. Analisi batu dilakukan pada 2 kasus. Hampir semua penderita sembuh atau membaik setelah pengobatan dan hanya satu orang yang meninggal. .
Kata Kunci : Batu saluran kemih