Karakteristik Diagnostik Demam Berdarah Dengue di Indonesia
Andjar Bhawono, dr. Tonny Sadjimin, MPH, MSc, PhD, DSAK
1997 | Skripsi | S1 KEDOKTERANSampai saat ini Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. dan juga masih merupakan 10 penyebab utama kematian dan kesakitan pada ncgara-ncgara Asia Tenggara. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit dengan demam akut dan sering fatal, dimana penyakit ini disebabkan oleh virus dengue. Namun sejak timbulnya wabah demam dengue di Manila Filipina pada tahun 1953-1954, yang disertai renjatan (shock) dan perdarahan gastrointestinal yang berakhir dengan kematian penderita, pandangan ini berubah. Seorang pasien di duga menderita demam berdarah bila seorang anak menderita demam dan mempunyai resiko terjadinya perdarahan dan/atau trombositopeni dengan mempunyai satu atau lebih gejala sebagai berikut: bronkopnemonia atau manifestasi penyakit saluran nafas atas, hepatomegali atau tanda-tanda kelainan gastrointestinal. Penelitaian yang dilakukan adalah penelitian secara retrospektif dengan metode diskriptif yang bertujuan untuk mengenal perbedaan karakteristik dalam mendiagnosa seorang pasien OBD. Sedangkan pada penelitian ini dikhususkan pada dari manifestasi klinis. Subyek penelitian adalah penderita yang positif menderita DBD yang berumur 0-14 tahun yang dirawat di 4 rumah sakit umum pusat di Indonesia. Kriteria DBD yang digunakan untuk manifestasi klinis pada penelitian ini adalah kriteria yang ditetapkan oleh WHO dan kriteria untuk penderita yang positif DBD adalah dengan menggunakan Hemaglutinin Inhibition (HI) serologic test. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik diagnostik DBD yang mudah dan sering di temui oleh praktisi medik dengan menggunakan subyek-subyek yang digunakan pada penelitian ini. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif, dihitung frekuensi dari masing-masing gambaran klinis dari penderita. Dari penelitian ini didapat gambaran klinis yang paling sering dan mudah ditemui dari 453 kasus yang dapat dikumpulkan dan memenuhi kriteria yaitu 277 kasus (61,1%) mengalami kehilangan nafsu makan, 309 kasus (68,2%) mengalami nyeri perut, 332 kasus (73,5%) mengalami nausea dan 297 kasus (65,7%) mengalami muntah. Angka ini menunjuk pada penderita yang mempunyai keluhan dan gejala utama pada saluran gastrointestinal dan saluran urinarius.Sedangkan untuk penderita yang mengalami keluhan dan gejala utama pada extremitas didapat 235 kasus (51,9%) mengalami lemah. Untuk penderita yang diklasifikasikan berdasarkan temuan klinik selama pemeriksaan klinik 240 kasus (53,2%) mengalami hepatomegali.
Until this present time DHF is still a public health major problem in Indonesia, and still one of the ten main causes of morbidity and mortality in the South East Asian countries. Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a disease with an acute fever and mostly fatal, which is caused by the dengue virus. This understanding stood until there was an epidemic in Manila Philippines in the year 1953-1954, where the DHF was followed by shock and gastrointestinal bleeding and ended with the death of the patient. Then the understanding of DHF opened new era. A patient is diagnosed having the Haemorrhagic fever if the child suffers from fever and has the risk of bleeding and/or trombositopenia with one or more of the symptoms as follows: bronchopneumonia or the manifestations of the upper tract disease, hepatomegaly or gastrointestinal symptoms. This study is a descriptive analytic study to understand the different characteristics in diagnosing a DHF patient. This study is narrowed down to the understanding of the clinical manifestations only. The subjects of the study are children from the age 0 - 14 years old that were collected from 4 main central hospitals in Indonesia. The DHF criteria used for the clinical manifestations of this study is the criteria from WHO and the criteria for the DHF positive are the Hemaglutinin Inhibition (Ill) serologic test. This study is done to understand the easiest and the mostly to be found in diagnosing a DHF patient according to the subjects used in this study. Then the data is counted percentagely by frequency from each clinical manifestation of the patients. This research has reached its conclusion where the easiest and mostly found clinical manifestations from 453 cases has been collected and passed the criteria. They are 277 cases (61,1%) having the loss of appetite, 309 cases (68,2%) having the abdominal pain, 332 cases (73,5%) having nausea and 297 cases (65,7%) having vomits. These numbers shows the patients who are having the main symptoms and signs of the gastrointestinal and the urinarius system. Patients suffering from the extrimity symptoms and signs, founded that 235 cases (51,9%) suffers weakness and 240 cases (53,2%) are suffering hepatomegaly.
Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue (DBD), karakteristik diagnostik, demam akut