Laporkan Masalah

ANALISIS PERANCANGAN DISTRIBUTION NETWORK STRATEGY PADA PENGADAAN MATERIAL (Studi Kasus: PT. PLN Distribusi Lampung)

Yokky Firza Sukma Hendra , Ir. Agus Darmawan, S.T., M.S., Ph.D., IPM., ASEAN Eng

2014 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRI

PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung merupakan satu-satunya unit PLN di luar area Jawa dan Bali yang berstatus sebagai Badan Distribusi. Rasio elektrifikasi wilayah Lampung pada akhir tahun 2013 mencapai 73%. Semakin tinggi jumlah pelanggan yang dimiliki PT. PLN Distribusi Lampung tentunya akan membuat biaya pengadaan listrik bagi pelanggan menjadi lebih tinggi pula. Salah satu komponen biaya tersebut adalah biaya distribusi Material Distribusi Utama (MDU). Semua kegiatan distribusi barang yang saat ini berjalan di PT. PLN Distribusi Lampung dilakukan oleh Third Party Logistics (3PL). Namun, dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya distribusi, PT. PLN Distribusi Lampung, perusahaan melakukan pengambilalihan kegiatan distribusi. Salah satu upaya yang dilakukan PT. PLN Distribusi Lampung adalah dengan melakukan perancangan sistem baru yang bernama Gudang Online Delivery (GOLD). GOLD adalah suatu sistem pengelolaan logistik yang berfungsi menjadwalkan, merencanakan, dan memantau kegiatan distribusi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu rancangan distribution network strategy untuk menjalankan kegiatan distribusi perusahaan. Dalam penelitian ini, dikembangkan dua distribution network strategy yang berbeda, yaitu direct shipment strategy dan milkrun shipment strategy. Direct shipment adalah kegiatan distribusi yang dilakukan dari satu gudang langsung ke satu rayon. Berbeda dengan direct shipment yang pengirimannya hanya dapat dilakukan pada satu rayon, pengiriman pada milkrun shipment dapat dilakukan menuju beberapa rayon secara bersamaan. Kegiatan operasi PT. PLN Distribusi Lampung terbagi menjadi 3 wilayah area, yang masing-masing area terbagi lagi menjadi beberapa rayon. Terdapat beberapa batasan pada waktu pengantaran pada setiap area. Pada penelitian ini terdapat 2 jenis pengiriman berdasarkan waktu distribusi material, yaitu pengiriman umum dan khusus. Pengiriman umum adalah pengiriman yang dapat dilakukan pada setiap waktu operasi, sedangkan pengiriman khusus adalah pengiriman yang hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu karena alasan keamanan wilayah. Model yang akan dikembangkan adalah permasalahan dengan karakteristik integer programing. Model dibangun pada aplikasi Matlab sebagai pengolah data dan MySQL sebagai pengolah database. Optimasi pada model akan diselesaikan dengan menggunakan algoritma knapsack untuk menyelesaikan permasalahan penentuan muatan dan algoritma brute force untuk menentukan rute terpendek. Tujuan akhir dari model adalah membandingkan total biaya yang dikeluarkan pada masing-masing strategi. Hasil optimasi menunjukkan bahwa milkrun shipment menggunakan biaya yang lebih sedikit dibandingkan direct shipment dan existing, yaitu Rp228.302.051 berbanding Rp226.763.739 dan Rp294.696.000.

Kata Kunci : distribution network strategy, vehiclrouting problem, capacity constraint, time constraint, penjadwalan.

  1. S1-FTK-2014-Yokky_Firza_Sukma_Hendra-abstract.pdf  
  2. S1-FTK-2014-Yokky_Firza_Sukma_Hendra-bibliograph.pdf  
  3. S1-FTK-2014-Yokky_Firza_Sukma_Hendra-tableofcontent.pdf  
  4. S1-FTK-2014-Yokky_Firza_Sukma_Hendra-title.pdf