Laporkan Masalah

Pemanfaatan data digital multispektral landsat enhanced thematic mapper plus untuk estimasi produksi kopal damar di BKPH Banjarnegara provinsi Jawa Tengah

Sebastianus Bagas Tiangga, Prof. Dr. Dulbahri; Sigit Heru Murti B.S., S.Si., M.Si.

2005 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui hubungan pantulan spektral damar pada data digital multispektral Landsat ETM+ saluran tunggal (saluran ETM 1-5 dan 7) dan hasil transformasi matematis indeks vegetasi dengan umur damar, menentukan jenis transformasi matematis indeks vegetasi dan saluran tunggal yang paling baik dalam menggambarkan informasi umur damar, serta melakukan estimasi produksi kopal damar berdasarkan hasil pemrosesan informasi spektral data digital Landsat ETM+ yang dipadukan dengan data pengukuran lapangan menggunakan SIG. Penelitian ini dilaksanakan di BKPH Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Sumber data utama penelitian ini adalah Citra Landsat ETM+ perekaman 20 Mei 2003, serta peta hutan dan peta RBI sebagai data bantu. Transformasi matematis indeks vegetasi yang dipergunakan untuk mempertajam kenampakan vegetasi adalah NDVI, RVI, GVI, SAVI, TVI, dan VIF. Metode pengolahan data meliputi pengolahan citra secara digital, pengecekan lapangan, dan analisis hasil secara statistik berdasarkan nilai korelasi dan persamaan regresi. Pendekatan utama penelitian ini adalah hubungan nilai spektral sebagai variabel terikat dan umur damar sebagai variabel bebas. Produksi kopal merupakan fungsi dari luas panen, jumlah hari kerja, kerapatan tegakan, dan produktivitas per pohon. Potensi produktivitas per pohon diperoleh untuk setiap kelas umur dengan kontrol keliling batang dan jumlah sadapan per pohon. Pengambilan sampel lapangan menggunakan metode pengambilan sampel terstratifikasi dan pengambilan sampel wilayah, dengan dasar pertimbangan umur dan homogenitas nilai spektral. Hasil analisis statistik menunjukkan korelasi terbesar untuk saluran tunggal adalah pada saluran ETM 4 (r=-0,737 dan r2=0,544 atau tingkat kepercayaannya 54,4%) dengan persamaan regesi Y = 21,2720,142 X. Pada citra hasil transformasi matematis indeks vegetasi, korelasi terbesar diperoleh pada citra GVI (r=-0,609 dan r2 = 0,371 atau tingkat kepercayaannya 37,1%) dengan pesamaan regresi Y=51,882 - 0,176 X. Taraf signifikansi kedua hubungan tersebut semua 0,000, sehingga hubungan yang terjadi sangat nyata. Hasil tersebut menjawab hipotesis satu, dua dan tiga, yang menyatakan ada korelasi yang kuat antara nilai spektral dengan umur damar, serta ada citra yang dapat dimanfaatkan dalam proses estimasi produksi, yaitu citra saluran ETM 4. Potensi produksi kopal hasil estimasi sebesar 187,621 ton untuk tahun 2003, pada luas panen 586,134 ha. Data perhitungan Perum Perhutani tahun yang sama sebesar 324,872 ton, pada luas panen 743,231 ha. Perbandingan kedua hasil tanpa memperhitungkan perbedaan luas menghasilkan ketelitian 57,75%. Namun apabila perbedaan luas diperhitungkan, diperoleh ketelitian 73,23%. Data sadapan aktual tahun 2003 sebesar 140,715 ton. Perbandingan kedua hasil menghasilkan ketelitian 75%. Hipotesis empat dinyatakan tidak terbukti, karena ketelitian hasil masih kurang dari 95%. Perbedaan hasil dipengaruhi oleh perbedaan metode, terutama pendekatan yang digunakan. Metode ini masih mungkin dikembangkan dan diharapkan dapat diperoleh metode yang lebih baik.

-

Kata Kunci : produksi Kopal damar, Data Multispektral landsat ETM+,Banjarnegara,Jawa tengah

  1. S1-2005-130841-Abstract.pdf  
  2. S1-2005-130841-Blibliography.pdf  
  3. S1-2005-130841-TableofContent.pdf  
  4. S1-2005-130841-Title.pdf