Pendapatan pedagang kakilima suku Minang enam tahun setelah krisis ekonomi di kawasan Malioboro Yogyakarta
Ruri Arbain, Drs. Sukamdi, M.Sc.; Umi Listyaningsih, S.Si., M.Si.
2004 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANSalah satu jenis sektor informal yang banyak menyerap tenaga kerja adalah pedagang kaki lima. Krisis ekonomi, berdampak positif terhadap pendapatan pedagang kaki lima suku Minang di Kawasan Malioboro. Penelitian dengan judul "Pendapatan Pedagang Kakilima Suku Minang Enam Tahun Setelah Krisis Ekonomi Di Kawasan Malioboro Yogyakarta" bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan pedagang kakilima, pada saat krisis ekonomi dan enam setelah knsis ekonomi berlangsung dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan pedagang kakilima enam tahun setelah krisis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa observasi lapangan dan wawancara langsung terhadap responden yakni pedagang kaki lima Suku Minang dengan menggunakan metode snowball sumpling. Metode snowball sampling dilakukan bertahap, mula-mula dipilih satu orang responden dari Suku Minang yang ada di daerah penelitian. Akhir dari wawancara pada responden diminta menunjukan beberapa teman dari Suku Minang. Dengan cara ini jumlah responden yang diambil makin besar. Adapun metode yang digunakan untuk analisis data adalah korelasi, regresi dan t test. Analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel, regresi untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan, t test untuk mengetahui perbedaan pendapatan saat krisis ekonomi dan enam tahun setelah krisis ekonomi Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan pedagang kaki lima pada saat krisis dan enam tahun setelah krisis. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang kaki lima Suku Minang di Kawasan Malioboro adalah pendidikan, lama kerja, jam kerja dan lokasi usaha, sedangkan modal awal dan jenis barang ternyata tidak berpengaruh terhadap besarnya pendapatan Pedagang yang berlokasi di Jalan Malioboro memiliki pendapatan yang lebih besar dari pada yang lokasi A. Yani. Semakin tinggi pendidikan, jam kerja, lama kerja maka pendapatan pedagang kaki lima semakin tinggi. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh adalah lama kerja
-
Kata Kunci : Pedagang Kakilima,Krisis ekonomi,Malioboro,Kota Yogyakarta,DIY