Laporkan Masalah

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP DENYUT JANTUNG DAN JUDGEMENT UNDER UNCERTAINTY

Ogissa Piertina Susilo, Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc. Ph.D., IPM. ASEAN. Eng

2014 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRI

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas yaitu kondisi lingkungan kerja.Oleh karena itu, dibutuhkan pengaturan kondisi lingkungan kerja yang ideal dalam sebuah industri agar kinerja menjadi optimal.Pengaturan kondisi lingkungan kerja ini dapat berupa pengaturan tata letak maupun pengaturan kondisi lingkungan seperti kebisingan.Kondisi kebisingan di lingkungan kerja suatu industri selain dapat mempengaruhi denyut jantung, diduga juga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh kebisingan terhadap denyut jantung dan judgement under uncertainty. Responden berjumlah 30 orang dimana responden diambil secara acak dan tidak dibedakan menurut gender. Variabel kebisingan dibagi menjadi 6 level, yaitu 71-75dB (kontinyu), 76-80dB (kontinyu), 81-85dB (kontinyu), 71-75dB (impulsif berulang), 76-80dB (impulsif berulang), dan 81-85dB (impulsif berulang). Tahapan penelitian dimulai dengan mengukur denyut jantung responden sebelum dan sesudah pengambilan data, dimana responden akan diberi 6 perlakuan dengan level kebisingan yang berbeda.Sedangkan untuk mengetahui pengaruh kebisingan terhadap judgement under uncertainty, responden diberikan beberapa soal tes prospect theory dengan framing yang berbeda yang dikerjakan dalam 6 perlakuan dengan level kebisingan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata kenaikan denyut jantung pada setiap jenis kebisingan, tetapi pada setiap intensitas kebisingan, rata-rata perbedaan kenaikan denyut jantung berbeda secara nyata.Perbedaan yang signifikan terjadi pada pasangan intensitas kebisingan 71 75dB dan 81-85dB.Pada analisis interaction effect didapatkan hasil bahwa tidak ada interaksi antara jenis kebisingan dengan intensitas kebisingan.perbedaan signifikan dalam judgement under uncertainty terhadap kebisingan hanya terdapat pada frame negative. Kenaikan intensitas kebisingan dari 71-75dB menjadi 76-80 dB, baik pada jenis kebisingan kontinyu maupun pada jenis kebisingan impulsif berulang membuat reponden menjadi tidak konsisten dalam mengambil keputusan, yaitu dari risk averse menjadi risk seeking. Namun pada kenaikan intensitas kebisingan menjadi 81-85 dB baik pada jenis kebisingan kontinyu ataupun impulsif berulang, responden tetap konsisten dalam mengambil keputusan, yaitu cenderung berani mengambil keputusan atau risk seeking. Kata Kunci :Judgement Under Uncertainty, Prospect Theory, Frame, F

Kata Kunci : Judgement Under Uncertainty, Prospect Theory, Frame, Framing, Kebisingan, Denyut Jantung, Bias x

  1. S1-FTK-2014-Ogissa_Piertina_Susilo-abstract.pdf  
  2. S1-FTK-2014-Ogissa_Piertina_Susilo-bibliography.pdf  
  3. S1-FTK-2014-Ogissa_Piertina_Susilo-tableofcontent.pdf  
  4. S1-FTK-2014-Ogissa_Piertina_Susilo-title.pdf