Laporkan Masalah

Pemanfaatan gas asap boiler untuk pengeringan kayu bakar pada industri penyulingan minyak nilam

SAPUTRO, Christanto Hadi, Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc.,PhD

2004 | Tesis | S2 Teknik Mesin (Magister Sistem Teknik)

Boiler merupakan salah satu peralatan penting dalam unit penyulingan minyak nilam yang berfungsi menghasilkan uap air untuk menguapkan kandungan minyak nilam yang terdapat dalam daun nilam. Bahan bakar yang digunakan boiler adalah kayu. Unjuk kerja boiler dapat ditunjukkan dari efisiensinya. Masih banyak ditemui penyulingan minyak nilam menggunakan teknologi sederhana dikalangan industri kecil. Dengan teknologi ini, selama proses penyulingan banyak mengalami kehilangan kalor. Kehilangan kalor ini terutama disebabkan oleh gas asap yang terbentuk selama pembakaran. Kalor ini dapat digunakan untuk pengeringan kayu bakar. Penelitian ini dilakukan di CV. Catur Daya Manunggal Purwokerto dimana proses penyulingan minyak nilam menggunakan metode distilasi uap dengan bahan bakar kayu pinus. Saat ini boiler beroperasi pada tekanan uap sekitar 1,154 atm, laju produksi uap 217 kg/jam dengan efisiensi kurang lebih 42%. Penelitian ini dilakukan dengan membuat alat yang dapat mengalirkan sekitar 9% dari gas asap yang terbentuk untuk pengeringan. Pengeringan kayu dapat diketahui dengan menimbang berat kayu. Dari data yang diperoleh dapat diketahui laju pengeringan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pengeringan menunjukkan harga yang konstan pada kondisi kandungan air antara 7% sampai 4% kemudian menurun tajam setelah kandungan air di bawah 4%. Dengan menggunakan kayu yang lebih kering dapat dilakukan penghematan kayu bakar 32 kg atau senilai dengan Rp 5400,- untuk setiap kali penyulingan.

Boiler is one of the important equipment in the patchouli oil distillation units. Its function is to produce water steam to vapourize the patchouli oil from nilam plant (Pogostemon cablin Benth). Fuel of the boiler is firewood. Performance of the boiler could be shown from its efficiency. Essential oil distillation units mainly apply simple technologies, particularly those found in small industries. The use of these technologies causes significant lost of heat. The lost of heat mainly come from the release of hot flue gas which has an average temperature of 366 0C. To make use the heat lost, hot flue gas can be utilized for drying the firewood. This research was conducted in CV. Catur Daya Manunggal Purwokerto. The distillation process in CV. Catur Daya Manunggal used steam distillation method, using pine wood as fuel. The boiler, nowadays operates at 1.154 atm with steam production rate of 217 kg/hour, having efficiency less than 42%. This research was carried out installing a simple drying equipment, that uses arround 9% of the total of flue gas as drying media. Dry firewood are then weighed periodically during the drying process. From this data, the trend of the drying rate can be found. The results show, the drying rate is found to be constant when the moisture contents between 7% - 4% and then decrease significantly at moisture content less than 4%. By using the dry firewood, it is found that the use of fuel can be reduced by 32 kg which is equal to Rp 5400,- per batch.

Kata Kunci : Boiler,Penyulingan Minyak Nilam,Gas Asap,Laju Pengeringan, the patchouli oil, boiler, flue gas, drying rate, reduced cost


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.