Fluktuasi muka air tanah akibat evapotranspirasi dikecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo
Retno Wulaningrum, Drs. Suyono, M.S.; Langgeng Wahyu Santosa, S,.Si.; M.Si.
2002 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANWilayah Temon merupakan bagian Kabupaten Kulon Progo, dengan keragaman satuan bentuklahan. Satuan bentuklahan yang ada meliputi satuan bentuklahan asal marin dan eolin, satuan bentuklahan asal fluvial, dan satuan bentuklahan asal denudasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola fluktuasi muka airtanahnya akibat evapotranspirasi; hubungan antara fluktuasi dan suhu rata-rata hariannya; dan besar kehilanganan airtanah akibat proses evapotranspirasi dari setiap satuan bentuklahan. Penentuan sampel secara purposif, yaitu dengan memperhatikan muka airtanahnya dan penggunaan lahan yang berkaitan dengan evapotranspirasi. Satuan bentuklahan yang diteliti meliputi beting gisik, dataran aluvial bekas laguna, dan lereng kaki koluvial. Cara analisis meliputi analisis komparatif dan deskriptif. Pola fluktuasi yang dianalisis secara grafis, meliputi waktu kenaikan muka airtanah(T1), waktu penurunan muka airtanah(T2), fluktuasi muka airtanah(f), laju kenaikan muka airtanah (V1), laju penurunan muka airtanah (V2), imbuhan airtanah 24 jam (24h), dan kenaikan muka airtanah pada malam yang berturutan(s). Hubungan fluktuasi dengan suhu rata-rata harian menggunakan analisis regresi dan korelasi, sedangkan besar kehilangan airtanah dengan rumus White yang selanjutnya diuji dengan uji F/ANOVA untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pada setiap unit analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola fluktuasi dari ketiga unit analisis adalah berbeda, kecuali waktu kenaikkan muka airtanah(T1). Hubungan antara fluktuasi dan suhu ditunjukkan dengan persamaan regresi, pada satuan beting gisik Y = 5,493 +0,370X; satuan dataran aluvial bekas laguna Y = 14,594 + 0,974X; dan satuan lereng kaki koluvial Y = -1,240 +0,346. Analisis regresi dan korlasi menyatakan bahwa variabel suhu rata-rata harian hanya kecil sekali pengaruhnya terhadap variabel fluktuasi muka airtanah. Besar kehilangan airtanah akibat proses evapotranspirasi pada satuan beting gisik sebesar 5,7 mm/hari; pada dataran aluvial bekas laguna sebesar 3,5 mm/hari; dan pada satuan lereng kaki koluvial sebesar 4,5 mm/hari. Berdasar uji F/ANOVA ditunjukkan bahwa rata-rata kehilangan airtanah dari ketiga unit adalah berbeda dengan Fhit(11,113)>Ftabel(3,218) pada taraf signifikan 5%.
-
Kata Kunci : Fluktuasi muka air tanah, Evapotranspirasi,Temon,Kulonprogo,DIY