Pengaruh perlakuan panas (Quenching dan Tempering) terhadap keausan dan ketangguhan impak pada baja Stavax (Aisi 420) untuk keperluan cetakan plastik PVC

GUNAWAN, Sigit, Dr.Ir. Viktor Malau, DEA

2004 | Tesis | S2 Teknik Mesin

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh perlakuan panas (tempering) terhadap keausan abrasif dan ketangguhan impak baja stavax. Baja stavax merupakan baja perkakas yang dapat digunakan untuk cetakan plastik. Variabel penelitian adalah suhu temper. Variasi suhu temper 150oC, 250oC, 300oC, 400oC, 450oC, 500oC dan 600oC. Proses temper dilakukan dengan cara memanaskan spesimen pada suhu austenit 1000oC waktu tahan 30 menit, dilanjutkan dengan mencelupkan ke dalam oli dan memanaskan kembali spesimen pada 150oC, 250oC, 300oC, 400oC, 450oC, 500oC dan 600oC dengan waktu tahan 2 jam kemudian didinginkan di udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikkan suhu temper dari 150oC sampai 250oC dan suhu temper lebih tinggi (600oC) menyebabkan keausan dan ketangguhan impak naik, sedangkan kenaikan suhu dari 250oC sampai 500oC menyebabkan keausan dan ketangguhan impak menurun. Ketahanan aus rata-rata tertinggi W=2,02 mg/mm2menit pada hasil temper 500oC dengan kekerasan rata-rata 46,20 HRC, dan ketangguhan impak rata-rata tertinggi NI=0,45 J/mm2 pada hasil temper 600oC dengan kekerasan rata-rata 30 HRC.

The objective of this research is to investigate the effect of tempering temperature on abrasive wear and impact toughness of stavax steel. Stavax steel as tool steel which can be used for plastics dies. The variable of the research was tempering temperature. Tempering temperature variation were 150oC, 250oC, 300oC, 400oC, 450oC, 500oC and 600oC. Tempering processes have been conducted by heating the specimens at austenite temperature of 1000oC and soaking time of 30 minutes, followed by oli quenching and reheating the specimens at 150oC, 250oC, 300oC, 400oC, 450oC, 500oC and 600oC of two hour holding time and then cooled in the air. The results of this research show that the increasing of the tempering temperature from 150oC to 250oC and higher tempering temperature (600oC) causes the increasing wear and impact toughness, while the increasing of the temperature tempering from 250oC to 500oC causes wear and impact toughness decrease. The highest wear resistance average W=2,02 mg/mm2min is obtained from the product of tempering on 500oC with average hardness 46,20 HRC, and the highest impact toughness average NI=0,45 J/mm2 is obtained from the product of tempering on 600oC with average hardness 30 HRC.

Kata Kunci : suhu temper, suhu austenit, keausan, ketangguhan, tempering temperature, austenite temperature, wear, toughness