Analisis ketersediaan air di DAS Kali Jaro dan prospek pengembangannya
CANDRASASI, Dian, Ir. Joko Sujono, M.Eng.,Ph.D
2004 | Tesis | S2 Teknik SipilDAS Kali Jaro terletak di Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas mempunyai daerah layanan yang berpotensi kering cukup tinggi. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan tataguna lahan dan tidak terjaganya daerah konservasi sebagai tampungan air di daerah hulu sungai. Hampir semua lahan pertanian berupa sawah dan ladang tidak tergarap dengan baik akibat kurangnya air irigasi. Masalah lain terjadi karena minimnya data aliran untuk mengetahui potensi ketersediaan airnya. Untuk mengatasi masalah kekeringan tersebut perlu dilakukan analisa ketersediaan air, dan untuk masalah kurangnya data aliran, dilakukan analisa hujan aliran dengan model Mock. Berdasarkan model tersebut dan analisa kebutuhan air, dapat dianalisis neraca air di daerah layanan. Dari hasil analisis tersebut beberapa alternatif pengembangan bangunan konservasi akan dikaji untuk dipilih alternatif terbaik, antara lain embung, sumur resapan, dan bangunan pengendali banjir. Penentuan bangunan konservasi menggunakan model Analytical Hierarchy Process (AHP), dinjau berdasarkan 4 aspek yaitu teknis, finansial, sosial ekonomi, dan lingkungan. Hasil analisis neraca air menunjukkan bahwa berdasarkan Q80%, daerah layanan mengalami defisit air pada awal bulan Juli sampai dengan akhir November, sedangkan neraca air berdasarkan Q50%,daerah layanan mengalami defisit air yang terjadi pada awal bulan September sampai dengan akhir Oktober. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa nilai prioritas untuk embung, sumur resapan, dan bangunan pengendali banjir berturut-turut sebesar 0,4029, 0,3033, dan 0,2938. Berdasarkan nilai tersebut, bangunan konservasi yang diusulkan untuk dikembangkan adalah embung. Hasil simulasi operasi embung selama 23 tahun untuk nilai reliabilitas 80% sebesar 882.000 m3, dapat memenuhi kebutuhan air penduduk, air irigasi, dan ternak di daerah layanan.
Kali Jaro catchment area located at Rawalo, Banyumas Distric has a high drought potential, that situation is probably due to land use changes and the upstream is not function properly as a recharge area. Nearly all farmland in the area such a wet rice field and unirrigated agricultural fields have not planted as a consequence of scarce of water. In addition, lack of runoff data is another problem in water resources development. To overcome a high drought problem in the area water supply analysis is needed and it is used for a simulation runoff from rainfall distribution. Based on the model result and water demand prediction, water balance analysis is done. By using the water balance analysis, some alternative of water resources will be studied are proposed. The best alternative is chosen small reservoir development, well drain, and check dam. Analytical Hierarchy Process (AHP) based on four aspects that are technic, financial, social economic, and environment. Water balance analysis shows that based on reliability discharge 80% water supply potential is deficit water in the first of July to the end of November, where as based on reliability discharge 50% water supply potential is deficit water occurs in the first of September to the end of October. The result of Analytical Hierarchy Process (AHP) model shows that priority value for alternative small reservoir is 0,4029, alternative well drain is 0,3033, and alternative check dam is 0,2938. Small reservoir operating simulation was carried out to fulfill the water demand. The result shows that small reservoir with 882.000 m3 capacity with probability of failure 20% from the operating simulation during 23 years, should be built to fulfill domestics water, irrigation water, and livestock
Kata Kunci : Daerah Aliran Sungai,Pengembangan,Ketersediaan Air,water availability, reservoir, simulation