Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di Provinsi Bali dan Riau pada Tahun 2014-2024

Ayang Maretasari, Amesta Kartika Ramadhani, S.T., M.P.W.K.

2025 | Tugas Akhir | D4 PEMBANGUNAN EKONOMI KEWILAYAHAN

Pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan membutuhkan peran semua sumber daya manusia, termasuk perempuan. Keterlibatan perempuan dalam dunia kerja dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan masih lebih rendah dibandingkan laki-laki, dan berbeda-beda antar wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan (TPAKP) di Provinsi Bali dan Riau selama 2014–2024. Metode yang digunakan adalah regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Provinsi Bali, TPAK perempuan dipengaruhi secara signifikan oleh tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki, rata-rata lama sekolah perempuan, PDRB per kapita, dan upah minimum kabupaten/kota. Sementara di Provinsi Riau, variabel yang berpengaruh signifikan meliputi tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki, rata-rata lama sekolah perempuan, indeks pemberdayaan gender, upah minimum kabupaten/kota, dan tingkat kemiskinan. Kajian ini menegaskan bahwa perbedaan pengaruh faktor sosial dan ekonomi antar wilayah mencerminkan pentingnya kebijakan yang disesuaikan dengan karakteristik sosial ekonomi lokal untuk mendorong partisipasi kerja perempuan secara optimal.

Inclusive and sustainable economic development requires the role of all human resources, including women. Women's involvement in the workforce can contribute to increasing economic growth. However, the level of female labor force participation is still lower than that of male, and varies between regions. This study aims to analyze the influence of socio-economic factors on the Female Labor Force Participation Rate (FLFPR) in Bali and Riau Provinces during 2014–2024. The method used is panel data regression. The results show that in Bali Province, women's LFPR is significantly influenced by the male labor force participation rate, the average years of female schooling, GRDP per capita, and the district/city minimum wage. Meanwhile, in Riau Province, variables that have a significant influence include the male labor force participation rate, the average years of female schooling, the gender poverty index, the district/city minimum wage, and the poverty rate. This study confirms that differences in the influence of social and economic factors across regions reflect the importance of policies tailored to local socioeconomic characteristics to optimally encourage women's labor force participation.

Kata Kunci : TPAK Perempuan, faktor sosial ekonomi, regresi data panel, Provinsi Bali, Provinsi Riau /FLFPR, socio-economic factors, panel data regression, Bali Province, Riau Province