Pengaruh Kombinasi Terapi Dapagliflozin dan Tamoxifen terhadap Viabilitas, Ekspresi mRNA CCND1 dan mRNA BCL2 pada Lini Sel Kanker Payudara MCF-7
Isna Maulida Hanum, dr. Dwi Aris Agung Nugrahaningsih, M. Sc., Ph.D;Dr.rer.nat.dr.Dyah Laksmi Dewi., M.Sc.,Sp.B
2025 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis
Latar belakang: Kanker payudara merupakan kanker paling umum pada wanita dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Meskipun tamoxifen merupakan terapi standar untuk kanker payudara luminal A, resistensi terhadap obat ini masih sering terjadi. Pemrograman ulang metabolisme glukosa terjadi pada sel kanker. Ekspresi berlebihan protein SGLT2 berperan dalam transport glukosa dan telah teridentifikasi pada berbagai tumor termasuk tumor payudara. Berbagai penelitian menunjukkan efek antikanker inhibitor SGLT2 termasuk dapagliflozin. Namun, belum ada yang meneliti kombinasi dapagliflozine dengan tamoxifen.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi terapi dapagliflozin dan tamoxifen terhadap viabilitas, ekspresi mRNA CCND1 dan mRNA BCL2 pada lini sel MCF-7.
Metode: Uji viabilitas menggunakan MTT assay dimana nilai IC50 digunakan sebagai parameter sitotoksisitas. Perubahan ekspresi mRNA CCND1 dan mRNA BCL2 ditentukan dengan menggunakan qRT-PCR.
Hasil: Uji MTT menunjukkan tamoxifen menghambat pertumbuhan lini sel MCF-7 dengan nilai IC50 sebesar 17,85 µM sedangkan dapagliflozin menghambat pertumbuhan lini sel MCF-7 dengan nilai IC50 sebesar 209 µM. Viabilitas lini sel MCF-7 yang diberikan kombinasi dapagliflozin dan tamoxifen tidak berbeda signifikan (masing-masing p>0,05) dibandingkan dengan tamoxifen tunggal. Ekspresi mRNA CCND1 dan BCL2 lebih tinggi signifikan (p<0>0,05).
Kesimpulan: kombinasi terapi dapagliflozine dan tamoxifen tidak menghasilkan perbedaan signifikan terhadap viabilitas, ekspresi mRNA CCND1 dan mRNA BCL2 dibandingkan dengan tamoxifen tunggal pada lini sel MCF-7.
Background: Breast cancer is the most common cancer in women, with high morbidity and mortality. Although tamoxifen is the standard therapy for luminal A breast cancer, resistance to this drug is still common. Reprogramming of glucose metabolism occurs in cancer cells. Overexpression of the SGLT2 protein, which plays a role in glucose transport, has been identified in various tumors, including breast tumors. Several studies have shown the anticancer effects of SGLT2 inhibitors including dapagliflozin. However, no one has studied the combination of SGLT2 inhibitors dapagliflozin with tamoxifen.
Objective: To determine the effect of combination therapy with dapagliflozin and tamoxifen on the viability, expression of CCND1 mRNA and BCL2 mRNA in MCF-7 cell lines
Methods: Viability test using MTT assay, where the IC50 value is used as a cytotoxicity parameter. CCND1 mRNA and BCL2 mRNA expression were determined using qRT-PCR.
Results: MTT assay showed that tamoxifen inhibited the growth of MCF-7 cell lines with an IC50 value of 17,85 ?M while the dapagliflozin inhibited the growth of MCF-7 cell lines with an IC50 value of 209 ?M. The viability of MCF-7 cell lines given a combination of dapagliflozin and tamoxifen was not significantly different (p>0.05) compared to tamoxifen alone. The expression of CCND1 and BCL2 mRNA was significantly different (p<0>0.05).
Conclusion: The combination therapy of dapagliflozin and tamoxifen did not produce significant differences in viability, CCND1 mRNA expression and BCL2 mRNA compared to tamoxifen alone in the MCF-7 cell line.
Kata Kunci : Lini sel MCF-7, Tamoxifen, Dapagliflozin, Viabilitas sel, mRNA CCND1, mRNA BCL2