ANALISIS HEMATOLOGI DOMBA BUNTING PADA WISTARA FARM DAN KELOMPOK TERNAK GLAGAHOMBO
Muhammad Raihan Rafi Habibubullah, drh. Muhammad Rosyid Ridlo M.Sc Ph.D
2025 | Tugas Akhir | D4 Teknologi Veteriner
Domba ekor tipis (DET) populer di kalangan peternak karena kemampuan reproduksinya yang tinggi, mampu menghasilkan lebih dari dua anak dalam satu periode melahirkan. Pemberian pakan pada domba masih bervariasi, khususnya pada peternakan tradisional, sehingga berpotensi memengaruhi produktivitas pada ternak. Pengujian hematologi pada domba bunting dilakukan untuk mengetahui status kesehatan. Penelitian mengenai pengaruh pemberian pakan dan hematologi domba partus belum banyak dilakukan. Penelitian ini dirancang untuk mengkaji nilai-nilai hematologi darah berdasarkan parameter WBC, RBC, HGB, HCT, MCV, MCH, dan MCHC pada domba bunting yang diberi pakan berbeda perlakuan. Penelitian ini dilakukan pada 10 ekor DET bunting yang terdiri dari lima ekor yang diberi pakan ramban (kelompok A) dan lima ekor diberi pakan rumput lapang (Kelompok B). Sampel darah diambil sebanyak 5 ml pada vena jugularis, kemudian sampel darah di uji menggunakan Hematology Analyzer Sysmex KX-21 data yang keluar selanjutnya di analisa menggunakan GraphPad dengan metode mann-whitney. Hasil analisa perbandingan nilai kandungan hematologi domba bunting tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai median pada kelompok A dan B yaitu: WBC 11,70×103/µL dan 10,90x106/uL, nilai RBC adalah 82,60x106/uL dan 65,70x106/uL, nilai HGB adalah 10,80 g/dL dan 10,00 g/dL, HCT 33,00?n 34,40%, MCV 34,40 fL dan 40,00 fL, MCH 12,90 pg dan 12,60 pg, dan nilai MCHC 32,70 g/dL dan 29,80 g/dL, semua parameter menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0.05). Nilai hematologi normal terdapat pada WBC, HGB, dan HCT nilai hematologi yang tidak normal MCV dan MCH lebih tinggi, RBC dan MCHC lebih rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian pakan rumput dan ramban tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pemeriksaan hematologi dengan parameter WBC, RBC, HGB, HCT, MCV, MCH, dan MCHC.
The Thin-Tailed Sheep (TTS) is widely favored by farmers due to its high reproductive performance, capable of producing more than two offspring in a single parturition. Feeding practices among sheep farmers, especially in traditional systems, vary and may influence livestock productivity. Hematological analysis in pregnant sheep is essential to assess their health status. However, studies examining the impact of different feeding treatments on the hematological profiles of parturient sheep remain limited. This study aimed to evaluate blood hematological parameters (WBC, RBC, HGB, HCT, MCV, MCH, and MCHC) in pregnant TTS under two different feeding treatments. Ten pregnant ewes were used and divided into two groups: Group A (fed tree foliage) and Group B (fed pasture grass), with five animals in each group. Blood samples (5 mL) were collected from the jugular vein and analyzed using a Sysmex KX-21 Hematology Analyzer. Data were statistically analyzed using the Mann-Whitney test via GraphPad software. Results showed no significant differences (P > 0.05) between the two groups in all measured parameters with median value: WBC (11.70×10³/µL vs. 10.90×10?/µL), RBC (82.60×10?/µL vs. 65.70×10?/µL), HGB (10.80 g/dL vs. 10.00 g/dL), HCT (33.00% vs. 34.40%), MCV (34.40 fL vs. 40.00 fL), MCH (12.90 pg vs. 12.60 pg), and MCHC (32.70 g/dL vs. 29.80 g/dL). Normal values were observed for WBC, HGB, and HCT, while MCV and MCH were slightly elevated. In addition, RBC and MCHC were lower than normal. Different feed types (tree foliage vs. pasture grass) did not significantly affect the hematological profile of pregnant Thin-Tailed Sheep.
Kata Kunci : Darah, Hematologi, Pakan, Peternakan Rakyat, Ruminansia Kecil, Rumput.