Laporkan Masalah

Analisis Ekspresi mRNA GAD2 (Glutamate Decarboxylase 2) dan Hubungannya dengan Stadium Klinis pada Pasien Karsinoma Nasofaring (KNF)

Adila Zafrullah, Dr. dr. Sagung Rai Indrasari, MKes., Sp.THT-KL(K), FICS.; Dr. rer. nat. Risky Oktriani, S.Si., M.Biotech., M.Sc.

2025 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis

Latar Belakang: Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan keganasan epitel yang umum ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, namun diagnosisnya sering terlambat karena gejala awal yang tidak spesifik, berakibat pada prognosis yang buruk. Kondisi ini mendesak pencarian biomarker molekuler yang relevan untuk deteksi dini dan pemantauan progresivitas penyakit. Salah satu kandidat potensial adalah gen Glutamate decarboxylase 2 (GAD2), yang mengkode enzim pembentuk ?-aminobutyric acid (GABA). Peran GAD2 dan GABA dalam perkembangan kanker bersifat kompleks, dapat menunjukkan efek pro- tumorigenik maupun anti-tumorigenik tergantung pada jenis kanker dan regulasinya. Variasi ekspresi GAD2 pada KNF, serta kompleksitas perannya, menjadikan gen ini menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut sebagai biomarker potensial pada KNF.

Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan tingkat ekspresi mRNA Glutamate decarboxylase 2 (GAD2) antara pasien karsinoma nasofaring (KNF) dan membandingkannya dengan pasien nasofaringitis sebagai kontrol, serta untuk mengetahui hubungannya dengan stadium klinis pasien KNF di Indonesia.

Metode:  Penelitian  ini  menggunakan  desain  studi  observasi  analitik  potong lintang (cross-sectional) dengan sampel berupa jaringan biopsi dari pasien KNF dan brusing pasien nasofaringitis. Ekspresi GAD2 diukur dengan teknik quantitative polymerase chain reaction (qPCR). Data dianalisis secara statistik untuk menilai perbedaan ekspresi antar kelompok serta kecenderungan hubungannya dengan stadium klinis KNF berdasarkan klasifikasi TNM.

Hasil  Penelitian:  Terdapat  perbedaan  tingkat  ekspresi  mRNA  GAD2  antara pasien KNF dan pasien nasofaringitis, yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata ?Ct yang lebih tinggi pada pasien KNF (8,67 ± 2,07) dibandingkan kontrol (6,98 ±2,34), dengan perbedaan yang signifikan secara statistik (p < 0>

Kesimpulan: Ekspresi mRNA GAD2 menunjukkan penurunan (downregulation) pada jaringan KNF, yang mengindikasikan potensi sebagai biomarker molekuler untuk KNF. Analisis deskriptif juga menunjukkan kecenderungan penurunan ekspresi GAD2 pada stadium yang lebih lanjut. Namun, diperlukan penelitian lanjutan dengan jumlah dan distribusi sampel yang lebih seimbang untuk memastikan signifikansi hubungan tersebut secara statistik.

Background: Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is an epithelial malignancy commonly found in Southeast Asia, including Indonesia. However, diagnosis is often delayed due to non-specific early symptoms, resulting in poor prognosis. This underscores the urgent need for relevant molecular biomarkers for early detection and monitoring of disease progression. One promising candidate is the Glutamate decarboxylase 2 (GAD2) gene, which encodes an enzyme involved in the synthesis of ?-aminobutyric acid (GABA). The role of GAD2 and GABA in cancer development is complex, showing both pro-tumorigenic and anti- tumorigenic effects depending on cancer type and regulatory context. Variations in GAD2 expression in NPC, along with the complexity of its function, make this gene a compelling target for further investigation as a potential biomarker in NPC.

Objective: To analyze the difference in mRNA expression levels of Glutamate decarboxylase 2 (GAD2) between nasopharyngeal carcinoma (NPC) patients and nasopharyngitis   patients   as   non-malignant   controls,   and   to   evaluate   its association with clinical staging among NPC patients in Indonesia.

Methods: This study employed an analytical observational design with a cross- sectional approach. Tissue biopsy samples were obtained from NPC patients, while brushing samples from nasopharyngitis patients served as controls. GAD2 mRNA expression was quantified using quantitative polymerase chain reaction (qPCR). Statistical analysis was conducted to assess differences in expression between groups and to explore trends in association with clinical staging based on the TNM classification.

Results:  A  significant  difference  in  GAD2  mRNA  expression  was  observed between NPC and nasopharyngitis groups, indicated by a higher mean ?Ct value in the NPC group (8.67 ± 2.07) compared to controls (6.98 ± 2.34), with a statistically significant difference (p < 0>

Conclusion:   GAD2   mRNA   expression   is   downregulated   in   NPC   tissues, indicating its potential role as a molecular biomarker for NPC. Descriptive findings also suggest an inverse relationship between GAD2 expression and clinical stage. However, further studies with larger and more balanced sample distributions are needed to statistically validate this association.

Kata Kunci : GAD2, KNF, qPCR, Ekspresi Gen, Stadium Klinis, Biomarker

  1. S2-2025-515434-abstract.pdf  
  2. S2-2025-515434-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-515434-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-515434-title.pdf