Laporkan Masalah

Pengaruh penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi dibandingkan hormonal tunggal terhadap kejadian adenokarsinoma serviks uteri

WAHYUDI, Mohamad Imam, Dr. Burham Warsito, ,SpOG.,KOnk

2004 | Tesis | PPDS I Obstetri dan Ginekologi

Latar belakang: Kanker serviks uteri merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita oleh wanita di negara yang sedang berkembang dan menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Angka kejadian kanker serviks uteri di Indonesia sekitar 150-180 per 100.000 penduduk. Insiden kanker serviks uteri adalah sekitar 11% dari semua kanker pada wanita dan 66% dari kanker genitalia wanita. Akhir-akhir ini infeksi human papilloma virus (HPV) lebih menjadi perhatian dalam hubungannya sebagai penyebab kanker serviks uteri dan penggunaan kontrasepsi oral sebagai faktor yang menyebabkan meningkatnya kejadian kanker serviks uteri. Tujuan: Untuk mengetahui apakah kejadian adenocarcinoma cervix lebih dipengaruhi oleh kontrasepsi hormonal kombinasi dibandingkan kontrasepsi hormonal tunggal. Rancangan penelitian: Penelitian ini merupakan case control. Bahan dan cara: Sebanyak 21 pasien adenokarsinoma dan 42 pasien epidermoidkarsinoma serviks uteri dimasukkan dalam penelitian. Penelitian dikerjakan dengan melakukan wawancara secara langsung terhadap pasien atau keluarga pasien. Data yang tidak didapatkan dalam wawancara dilengkapi dari rekam medik pasien. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi sebanyak 41,2% dan kontrasepsi hormonal tunggal sebanyak 58,8%. Risiko terjadinya adenokarsinoma pada pemakai kontrasepsi hormonal kombinasi adalah 1,10 kali lebih banyak dibandingkan menggunakan kontrasepsi hormonal tunggal (95% CI 0,38-3,18). Risiko terjadinya adenokarsinoma pada pemakai kontrasepsi hormonal kombinasi ≥5 tahun adalah 1,52 kali lebih banyak dibandingkan penggunaan kontrasepsi hormonal tunggal ≥5 tahun (95% CI 0,20-5,87). Risiko adenokarsinoma pada interval penghentian penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi ≥5 tahun adalah 0,48 kali lebih sedikit dibandingkan penghentian kontrasepsi hormonal tunggal ≥5 tahun (95% CI 0,05-1,55). Pengaruh variabel luar yaitu umur pasien, paritas, jumlah pasangan seksual, pendidikan, sosial ekonomi dan tempat tinggal tidak bermakna secara statistik. Kesimpulan:. Penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi tidak berpengaruh bermakna secara statistik maupun klinis terhadap adenokarsinoma. Lama penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi tidak berpengaruh bermakna secara statistik maupun klinis terhadap adenokarsinoma. Interval penghentian penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi tidak berpengaruh bermakna secara statistik maupun klinis terhadap adenokarsinoma

Background: Cervical cancer is the most common type of cancer in women of developing countries. This problem becomes the most serious issue around the world. The incidence of cervical cancer in Indonesia is about 150-180 over 100.000 people. Incidence cervical cancer is 11% of all women and 66% of female genitale cancer. Nowadays, many people put attention on human papilloma virus (HPV) infection as a cause of cervical cancer and the use oral contraceptive as a factor on increasing the incidence of cervical cancer. Objectives: Determining the influence of hormonal contraception on the incidence of adenocarcinoma and epidermoidcarcinoma. Study design: case-control study. Methods: There are 21 cervical cancer patients with adenocarcinoma and 42 patients with epidermoidcarcinoma. The data was taken by directly interviewing the patients or their relatives and completed from medical record. Result: There are 41,2% patienc using combine hormonal contraception and the rest whose not using single hormonal contraception is 58,8%. The risk of incidence of adenocarcinoma on combine hormonal contraceptive acceptors is 1,10 time higher than patient whose not using it (95% CI 0,38-3,18). On the group of combine hormonal contraception acceptor using more than 5 years, the risk of incidence is 1,52 time higher than single hormonal contraception acpetor using more than 5 years (95% CI 0,20-5,87). The influence of confounding factors such as patient age, parity, seksual partner, education, social economics and place of living was statistically unsignificant. Conclution: The using combine hormonal contraception not influences statistically and clinically the risk of cervical adenocarcinoma, and the time length of using combine hormonal contraception is not influences statistically and clinically the cervical adenocarcinoma patients

Kata Kunci : Kontrasepsi Hormonal, Epidermoidkarsinoma, Adenokarsinoma, Hormonall contraception-epidermoidcarcinoma-Adenocarcinoma.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.