Laporkan Masalah

Evaluasi pemanfaatan Terminal Air Sebakul Kota Bengkulu

SUPRIANTO, Hengki, Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP.,M.Sc.,Ph.D

2004 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Kota Bengkulu sebagai tempat kedudukan ibu kota Propinsi Bengkulu merupakan satu-satunya kota di Propinsi Bengkulu yang mempunyai terminal penumpang angkutan darat tipe A. Pembangunan terminal Air Sebakul yang dilaksanakan tahun 1986 oleh pemerintah Propinsi Bengkulu dan diresmikan tahun 1992 oleh Gubernur Bengkulu. Setelah peresmian tersebut, terminal Air Sebakul dikelola oleh pemerintah Kota Bengkulu. Setelah 2 bulan berjalan timbul gejolak-gejolak dari masyarakat yaitu adanya pengemudi angkutan umum masuk terminal Air Sebakul, adanya keluhan masyarakat khususnya penumpang merasa tidak puas dengan alasan jumlah kendaraan umum yang masuk kurang variatif, ongkos lebih mahal, lokasi yang tidak tepat dan jauh dari pusat kota. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengukur sejauhmana tingkat kepuasan dan tingkat kesesuaian pelanggan dalam pemanfaatan terminal Air Sebakul dan untuk mengetahui implikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan terminal Air Sebakul bagi perencanaan spasial lokasi terminal Air Sebakul. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif- kualitatif melalui analisa importance performance analysis. Landasan yang mendasari dalam penelitian ini adalah teori yang dinyatakan oleh Craven (1996), yaitu sistem penyampaian/pengiriman atau kita samakan dengan kinerja terminal, image/citra terminal, hubungan harga/nilai dan kinerja/prestasi karyawan. Adapun data primer didapat dari hasil kuesioner terhadap 3 (tiga) responden yaitu penumpang, pengemudi dan pengusaha angkutan umum. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kepuasan penumpang dan pengemudi adalah kurang memuaskan dan tingkat kepuasan pengusaha angkutan umum adalah memuaskan. Adapun tingkat kesesuaian penumpang dan pengemudi adalah belum sesuai dan tingkat kesesuaian pengusaha adalah sudah sesuai dengan yang diharapkan pelanggan terminal Air Sebakul. Faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tidak optimalnya terminal Air Sebakul adalah keamanan, biaya transport dari dan ke terminal Air Sebakul dengan menggunakan angkutan kota yang lebih mahal dan pergantian moda angkutan kota yang tidak minimal sehingga beban biaya yang dipikul masyarakat cukup berat. Peneliti memberikan rekomendasi dengan hasil penelitian ini diharapkan pengelola terminal Air Sebakul lebih memperhatikan tingkat kepuasan dan tingkat kesesuaian pelanggan. Pemerintah Kota Bengkulu hendaknya meningkatkan status jalan propinsi ke status jalan negara dan arahan pengembangan fisik tahun 2010 hendaknya diarahkan pembangunan fasilitas perumahan, perdagangan, akses dan jasa yang berada di sekitar terminal Air Sebakul sehingga akan tercipta spasial ruang kota kawasan tumbuh cepat.

Bengkulu Municipality as the capital city of Bengkulu Province represents the only one city in Bengkulu Province, which has a passenger terminal of land transportation Type A. The development of Air Sebakul terminal was undertaken in 1986 by the government of Bengkulu Province, and launched for operation in 1992. After the opening, Air Sebakul terminal was managed by Bengkulu Municipal Government. After 2 months of its operation, complaints from society were raised particularly due to the existence of incoming public transport driver into Air Sebakul terminal, as well as the dissatisfactions of passengers who consider the public transport is less varieties, costlier fare, unsuitable location and far from the city center. The aim of this research is to measure the satisfaction level and appropriateness level of the customers in utilizing Air Sebakul Terminal and to identify the implication of the factors influencing the utilization of Air Sebakul Terminal to the spatial planning of Air Sebakul Terminal location. This research was conducted using quantitative-qualitative descriptive method through an analysis of importance performance. The theoretical base constituting this research is a Craven’s theory (1996), i.e. forwarding/delivery system, which was assumed to have some relations with terminal performance, terminal image, prices/values and employee performance/achievement. The primary data was obtained using questionnaire distributed to 3 (three) groups of respondents, i.e. passengers, drivers and public transport entrepreneurs. The results of the analysis show that passengers’ and drivers’ satisfaction level are less contended and the satisfaction level of public transport is contended. Meanwhile, the level passenger and driver appropriate is not yet been achieved and entrepreneur appropriate level matches with the expectation by customers of Air Sebakul Terminal. The most influential factors to the optimum operation of Air Sebakul Terminal are security, local transportation fare from and to Air Sebakul Terminal, which is more expensive and commuting mode of city transportation, which is not cheap so that transportation costs are considered as burden the society. It is recommended that the management of Air Sebakul Terminal should pay more attention to the satisfaction level and customer appropriateness level. The Government of Bengkulu Municipality shall improve the status of the provincial road to state road, and the physical development in 2010 shall be prioritized on the development of housing facility, commerce, access and services residing surrounding Air Sebakul Terminal to generate and speed up the spatial development in this particular area.

Kata Kunci : Terminal,Pemanfaatan, Craven’s theory, terminal utilization, satisfaction level, appropriateness level


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.